Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump menyatakan, Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari satu juta kasus virus corona baru karena pengujian yang jauh lebih baik dari negara lain.
Komentar Trump lewat Twitter tersebut datang di tengah peringatan dari pejabat kesehatan masyarakat AS soal kekurangan tenaga terlatih dan kapasitas pengujian virus corona yang terbatas.
"Satu-satunya alasan AS melaporkan satu juta kasus virus corona adalah, pengujian kami sangat jauh lebih baik dari negara lain di dunia," kata Trump di akun Twitter-nya, Rabu (29/4), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Sedih, dokter di AS bunuh diri diduga stres hadapi wabah corona
"Negara-negara lain jauh di belakang kami dalam pengujian, dan karenanya menunjukkan jauh lebih sedikit kasus," ujar dia.
Penghitungan Reuters menunjukkan, AS sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbesar di dunia, lebih dari satu juta, dengan total kematian mencapai 58.000 pada Selasa (28/4) malam.
Sementara kasus virus corona di seluruh dunia melebihi angka 3,1 juta, dengan lebih dari 216.000 kematian, mengacu perhitungan Reuters.
Tekanan untuk menambah kapasitas pengujian semakin meningkat. "Salah satu masalah adalah tes untuk orang-orang yang membutuhkannya," kata Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, kepada CNN.
Baca Juga: Kasus corona dekati 100.000, Putin: Situasinya masih sangat sulit
Fauci mengatakan, setiap orang AS yang membutuhkan tes virus harus bisa mendapatkannya pada akhir Mei atau awal Juni.
"Setiap orang yang membutuhkan tes, sesuai dengan cara kita melakukan identifikasi, isolasi, pelacakan kontak, menjaga negara aman dan sehat, mudah-mudahan, kita harus mendapatkannya akhir Mei, awal Juni," ujar Fauci.