kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus melonjak, India akan izinkan vaksin Covid-19 untuk semua orang dewasa


Selasa, 20 April 2021 / 06:11 WIB
Kasus melonjak, India akan izinkan vaksin Covid-19 untuk semua orang dewasa
ILUSTRASI. India akan mengizinkan semua warga negara di atas usia 18 tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 mulai 1 Mei. REUTERS/Danish Siddiqui


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India akan mengizinkan semua warga negara di atas usia 18 tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 mulai 1 Mei. Hal itu diumumkan pemerintah India pada Senin (19/4/2021). 

Melansir Reuters, menghadapi kritik yang berkembang atas penanganan gelombang kedua pandemi corona, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan produsen vaksin harus memasok 50% dosis kepada pemerintah federal dan sisanya kepada pemerintah negara bagian dan pasar terbuka dengan harga yang telah diumumkan sebelumnya. 

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, kasus Covid-19 harian di India melonjak ke level rekor sebanyak 273.810 pada hari Senin. Adapun angka kematian naik 1.619 menjadi 178.769 kasus. 

Akibatnya, rumah sakit di India kekurangan tempat tidur, oksigen dan obat-obatan utama. Kasus infeksi telah melewati angka 15 juta, jumlah tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Ibu Kota India lockdown selama seminggu, bendung lonjakan kasus virus corona

Akibat adanya lonjakan tersebut, wilayah New Delhi memerintahkan penguncian selama enam hari mulai Senin malam, setelah menteri utamanya mengatakan sistem kesehatan tidak dapat menerima lebih banyak pasien dalam jumlah besar.

"Jika penguncian tidak diterapkan sekarang, situasinya akan menjadi di luar kendali," kata Kepala Menteri Arvind Kejriwal dalam jumpa pers di media virtual, Senin.

Baca Juga: Virus corona masih merebak, PM Inggris Johnson membatalkan perjalanan ke India

Kritik terhadap pemerintahan Modi telah meningkat ketika ia terus berpidato dalam rapat umum pemilihan negara bagian dengan massa yang besar dan membiarkan umat Hindu berkumpul untuk sebuah festival.

Kejriwal mengatakan pada hari Minggu bahwa kurang dari 100 tempat tidur perawatan kritis tersedia di kota New Delhi, yang memiliki populasi lebih dari 20 juta orang.

New Delhi bergabung dengan 13 negara bagian India lainnya yang telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan, jam malam atau penguncian di kota mereka. Kebijakan serupa juga dilakukan negara bagian terkaya di Maharashtra dan negara bagian asal Modi, Gujarat, di mana kota industri Ahmedabad juga bergulat dengan kekurangan tempat tidur di RS.

Hong Kong mengatakan pada Minggu malam bahwa pusat keuangan Asia akan menangguhkan penerbangan dari India, Pakistan dan Filipina mulai Selasa selama dua minggu.

Baca Juga: India cetak rekor kasus Covid-19 lagi, harga minyak masih melemah selepas tengah hari

Inggris telah menempatkan India dalam "daftar merah" perjalanan dan Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan rencana perjalanan ke India minggu depan.

Hingga hari Senin, India telah memberikan hampir 123,9 juta dosis vaksin - terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat dan China, meskipun peringkatnya jauh lebih rendah dalam vaksinasi per kapita.

Proses vaksinasi saat ini dikendalikan oleh pemerintah federal. Liberalisasi akan meningkatkan produksi dan ketersediaan vaksin, serta menarik produsen vaksin domestik dan internasional baru.

Selanjutnya: Mencekam, ibu kota India dikepung Covid-19




TERBARU

[X]
×