Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Peningkatan kasus virus corona yang masih terjadi di Buenos Aires membuat pemerintah Argentina memperpanjang kebijakan lockdown hingga 7 Juni.
Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan, pemerintah juga memperketat kebijakan penguncian ini dengan memperketat beberapa pembatasan pergerakan masyarakat setelah lonjakan kasus virus corona di ibu kota Argentina tersebut.
Para pejabat setempat akan memperketat kontrol lalu lintas antara ibukota dan provinsi Buenos Aires, daerah dengan konsentrasi kasus tertinggi kedua.
Baca Juga: Brasil jadi hotspot nomor dua dunia untuk kasus corona, salip Rusia
Aktivitas komersial di beberapa lingkungan kota yang lebih padat dan akses transportasi umum juga akan dibatalkan. Beberapa bisnis telah diizinkan untuk membuka kembali di bawah ekstensi kuncian sebelumnya.
Seharusnya, kebijakan penguncian ini berakhir pada hari Minggu (24/5). Lockdown yang dilakukan di Argentina telah berlaku sejak 20 Maret, dan sejumlah wilayah pun sudah dapat melonggarkan pembatasan.
Namun, Argentina masih memberlakukan larangan penerbangan komersial hingga 1 September. Ini menjadi salah satu langkah penguncian paling ketat di dunia selama pandemi virus corona.
Pada Sabtu lalu, Argentina mencatatkan 704 infeksi baru, salah satu peningkatan satu hari tertinggi sejak pandemi dimulai. Alhasil, jumlah virus corona yang telah dikonfirmasi di Argentina capai 11.353 kasus, sebagian besar di Buenos Aires, di mana lingkungan berpenghasilan rendah kota itu sangat terpukul.
Sementara itu, total jumlah korban tewas akibat virus ini sebanyak 445.
Fernandez mengatakan, meningkatnya kasus positif virus corona adalah faktor pendorong dalam memperpanjang periode lockdown di Buenos Aires. Di mana 87% dari kasus baru selama dua minggu terakhir dikonfirmasi di daerah tersebut.
"Kami melakukan semuanya dengan baik dan saya berterima kasih kepada semua orang, tetapi masih banyak yang harus dilakukan," kata Fernandez.
Baca Juga: Pertama kali sejak pandemi, China catat nol kasus baru virus corona
Walau begitu, kebijakan yang dilakukan Argentina dinilai lebih baik ketimbang Brasil. Negeri tetangganya tersebut telah memiliki 347.398 kasus positif virus corona dan jumlah kematian 22.013.
Bahkan kini, Brasil menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Argentina mencatat angka kematian 9,8 per 100.000 orang pada 22 Mei. Angka ini masih di bawah Brasil yang capai 94,3 dan 47,2 di Peru.