Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Tokyo berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi setelah lonjakan kasus baru virus corona. Sebab, para ahli mengatakan, infeksi yang meningkat di Ibu Kota Jepang adalah "bendera merah" yang jelas.
Namun, peingkatan status ke peringatan "merah" tidak berarti Pemerintah Tokyo akan meminta perusahaan tutup atau acara ditunda. Bahkan, selama keadaan darurat nasional pada April lalu, tidak ada penguncian di Jepang.
"Para ahli baru saja memberi tahu kami bahwa situasi infeksi berada pada tingkat keempat dari sistem empat tingkat, yang berarti infeksi tampaknya menyebar," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Rabu (15/7), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Dua pangkalan militer AS di Okinawa lockdown gara-gara wabah corona
Pernyataan Gubernur Tokyo muncul setelah panel ahli menyatakan kota itu memiliki lonjakan orang muda yang terinfeksi virus corona. Peningkatan kasus tidak hanya di kawasan kehidupan malam, juga tempat kerja dan keluarga.
"Penilaian kami, ini adalah bendera merah, level tertinggi, jika kami melihat angka," kata Norio Ohmagari, ahli di panel, seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mencabut keadaan darurat nasional pada akhir Mei lalu, dan tampaknya memiliki sedikit hasrat untuk memberlakukannya kembali, dengan ekonomi menderita resesi pertama sejak 2015.
Baca Juga: Corona di Jepang: Shinjuku beri bantuan ¥ 100.000 untuk setiap pasien Covid-19