kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dua pangkalan militer AS di Okinawa lockdown gara-gara wabah corona


Senin, 13 Juli 2020 / 16:23 WIB
Dua pangkalan militer AS di Okinawa lockdown gara-gara wabah corona
ILUSTRASI. Terdapat 62 kasus positif corona telah terdeteksi di tiga pangkalan militer AS di Okinawa.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Dua pangkalan Marinir Amerika Serikat (AS) di Okinawa, Jepang, di-lockdwon setelah puluhan kasus infeksi virus corona ditemukan di pangkalan militer tersebut.

Ada puluhan ribu prajurit AS yang ditempatkan di pulau Jepang selatan tersebut.

Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga, Senin (13/7), mengonfirmasi terdapat 62 kasus positif corona telah terdeteksi di tiga pangkalan militer AS. Sebanyak 39 kasus berasal dari Korps Marinir Futenma, 22 di Camp Hansen dan satu orang di Camp Kinser.

Mereka telah dites positif corona (Covid-19) antara 7 Juli hingga 12 Juli.

Baca Juga: Jepang dan China saling klaim Kepulauan Senkaku, Laut China Timur memanas

Hampir semua perjalanan off-base dihentikan sejak Minggu (12/7), menurut pedoman yang diposting di halaman Facebook Marine Corps Installation Pacific.

Anggota Korps Marinir dan warga sipil dapat bergerak bebas di pangkalan tetapi memerlukan izin untuk pergi, termasuk untuk janji medis.

"Perintah itu sudah ada sampai pemberitahuan lebih lanjut dan membatasi akses dan operasi pangkalan ke personil penting," demikian pengumuman itu seperti dikutip Channel News Asia.

Para pejabat militer AS tidak segera menanggapi permintaan komentar soal wabah corona di Okinawa ini.

Lonjakan infeksi corona telah menciptakan ketegangan dengan pejabat setempat, termasuk Gubernur Okinawa Denny Tamaki.

Tamaki mengatakan, beberapa kasus telah ditemukan baru-baru ini karena militer AS meminta agar angka pastinya tidak dirilis.

"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang kami katakan (oleh militer AS). Kami sekarang memiliki keraguan kuat bahwa militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit yang memadai," ujarnya.

Tamaki menuntut transparansi dan meminta pembicaraan antara militer AS dan pejabat Okinawa.

Baca Juga: Konflik militer China dengan Jepang bisa meletus gara-gara Kepulauan Senkaku


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×