Sumber: Kompas.com | Editor: Hasbi Maulana
Pemerintah China menduga virus tersebut bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar hewan di Kota Wuhan. Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya.
Baca Juga: Ini profil orang yang rentan meninggal akibat virus corona
Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan dan badan lemas. Namun seiring berjalannya waktu virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.
Baca Juga: Wabah virus corona berpotensi menambah tekananan terhadap ekspor Indonesia
Bill Gates sendiri dikenal sebagai miliader yang sangat mengkhawatirkan ancaman virus pada populasi manusia. Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan Bill Gates itu sudah menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.
Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga US$ 56 juta untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.
Baca Juga: Virus corona diprediksi akan memukul ekspor dan impor Indonesia ke China
Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia. Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.
Selain menggelontorkan dana ke Inovio, CEPI juga menghibahkan uang untuk pengembangan vaksin virus baru untuk University of Queensland dan perusahaan vaksin Moderna.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramalan Mengerikan Bill Gates soal Wabah Virus Corona"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Erlangga Djumena