Sumber: New Trader U | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Menolak Mengikuti Gaya Hidup Sekelas
Tekanan sosial untuk menyamai kebiasaan belanja orang lain telah menggagalkan banyak rencana keuangan. Keinginan untuk terlihat sukses sering kali mengarah pada pembelian yang menciptakan ilusi kekayaan sekaligus mencegah akumulasinya.
Orang kaya memahami perbedaan antara terlihat kaya dan menjadi kaya. Mereka berfokus pada membangun aset daripada mengakumulasi liabilitas.
5. Menolak Skema Cepat Kaya
Daya tarik uang mudah telah menjebak banyak orang dalam skema yang menjanjikan imbal hasil yang tidak realistis dengan usaha minimal.
Para pembangun kekayaan menyadari bahwa penciptaan kekayaan yang sah membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Alih-alih mengejar investasi spekulatif yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mereka berfokus pada strategi yang telah terbukti seperti portofolio yang terdiversifikasi dan properti.
Saat mengevaluasi peluang, mereka melakukan uji tuntas yang menyeluruh, meneliti fundamental, dan memahami faktor risiko. Mereka lebih menyukai imbal hasil yang konsisten dan membosankan daripada janji-janji menarik yang jarang terwujud.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Waspadai Fenomena Down Trading Masyarakat Kelas Menengah, Kenapa?
6. Menolak Peluang Palsu
Selain skema cepat kaya, para pembangun kekayaan menghindari peluang palsu yang disamarkan sebagai investasi sah, termasuk skema Ponzi dan produk investasi dengan biaya tersembunyi.
Mereka mengembangkan keterampilan analitis yang kuat untuk mengevaluasi peluang secara kritis, mengajukan pertanyaan-pertanyaan terperinci, dan menuntut transparansi.
7. Menolak Sering Makan di Luar
Meskipun makan di luar sesekali masih masuk akal, seringnya makan di restoran berdampak signifikan pada akumulasi kekayaan.
Para pembangun kekayaan merangkul perencanaan makan dan memasak dalam jumlah besar untuk mengurangi pengeluaran makanan tanpa mengorbankan nutrisi.
Mereka memandang memasak sebagai keterampilan berharga yang memberikan manfaat finansial dan kesehatan. Ini bukan berarti tidak pernah menikmati restoran, tetapi lebih kepada pengaturan waktu makan di luar.
Baca Juga: 5 Sebab Mengapa Orang Miskin Tetap Miskin dan Kelas Menengah Susah Menjadi Kaya