Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi
Nama Chris Larsen sempat disandingkan miliarder dunia. Kekayaan yang diperoleh dari mata uang kripto sempat melampaui banyak miliader. Memangkekayaannya turun drastis karena anjloknya harga mata uang kripto, Chris masih masuk dalam daftar 400 orang terkaya di dunia. Chris merupakan pendiri Ripple Labs Inc, pengelola salah satu mata uang kripto koin XRP. Chris juga terus berinovasi. Rencana terbaru, ia meluncurkan aplikasi xRapid.
Banyak mata tertuju ke Chris Larsen pada akhir tahun 2017. Bagaimana tidak, kekayaan Chris sempat digadang-gadang melampaui banyak miliarder global.
Chris merupakan Co-Founder Ripple Labs Inc, perusahaan yang mengelola mata uang kripto XRP. Chris sempat memiliki mata uang kripto sebanyak 5,19 miliar koin XRP.
Menurut Forbes, pada Januari 2018, satu koin XRP setara dengan US$ 2,39. Hal tersebut membuat kekayaan Chris tumbuh cepat menjadi sekitar US$ 20 miliar.
Belum lagi menghitung kepemilikan Chris pada saham Ripple yang mencapai 17% dengan valuasi terbaru perusahaan sebesar US$ 410 juta. Jumlah kekayaan tersebut membawa Chris dinobatkan sebagai orang paling kaya dalam mata uang kripto oleh Forbes.
Sayangnya, votalitas yang tinggi pada XRP dan pasar mata uang kripto secara keseluruhan membuat nilai mata uang XRP anjlok seketika. Hal tersebut membuat satu koin XRP hanya bernilai US$ 0,47.
Jumlah kekayaan Chris ikut turun. Menurut Forbes, jumlah kekayaan Chris pada saat ini hanya sebesar US$ 2,1 miliar. Meskipun begitu, Chris tetap masuk dalam daftar 400 orang terkaya di dunia dengan menempati posisi ke-383.
Chris mendirikan perusahaan Ripple pada tahun 2012 dengan nama awal OpenCoin. Selang dua tahun setelah pendirian, XRP Ripple menjadi mata uang terbesar kedua dilihat dari kapitalisasi pasarnya, setelah Bitcoin. Kini, perusahaan milik Chris ini mengendalikan 61 miliar dari 100 miliar XRP dalam pasokan.
Ripple menyediakan perangkat lunak yang bisa mengirim uang secara instan dan langsung secara global menggunakan teknologi blockchain. Dengan begitu, lembaga keuangan yang memanfaatkan layanan Ripple dapat memproses pembayaran pelanggan secara lebih cepat dan hemat.
Ripple dapat menekan biaya dan waktu tunggu menjadi lebih efektif dibanding sistem perbankan tradisional. Selain itu, bank dan penyedia layanan pembayaran lainnya juga dapat menggunakan mata uang XRP untuk mereduksi biaya dan mengakses pasar baru.
Berdasarkan situs resmi, Ripple telah melayani lebih dari 200 lembaga keuangan di seluruh dunia. Beberapa di antaranya adalah Mitsubishi Financial, Bank of America, dan Santander. Selain itu, Ripple telah memiliki kantor cabang di San Francisco, New York, London, Sydney, India, Singapura dan Luksemburg.
Sebelum mendirikan Ripple, lulusan program Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business ini juga tercatat sebagai pendiri dari beberapa perusahaan teknologi. Sebut saja perusahaan pemberi pinjaman online terbuka E-Loan dan peer-to-peer lending marketplace Prosper.
Nama Chris merupakan salah satu sosok yang mereguk untung besar dari kesuksesan uang kripto. Sejak diluncurkan Ripple digandrungi banyak orang dan terus mengejar Bitcoin yang memang sudah duluan tenar di pasar global.
Kabar terbaru, Ripple akan meluncurkan aplikasi xRapid, untuk membantu bank mempercepat transaksi dengan menggunakan XRP. Ilustrasinya, proses transaksi dari dolar AS ke rupee India. Untuk memproses, bank memerlukan akun pra-pendanaan mata uang lokal.
Dengan xRapid, Ripple mengklaim proses akan dipercepat dengan mengubah dollar AS menjadi token XRP. Kemudian uang dipindahkan ke luar negeri, dan diubah kembali menjadi rupee India. Ripple kabarnya membuat kesepakatan dengan berbagai lembaga keuangan, seperti Santander, American Express, MoneyGram, dan Western Union. Memang kemitraan tersebut sejauh ini tidak terkait dengan XRP.
(Bersambung)