Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi
Ripple menyediakan perangkat lunak yang bisa mengirim uang secara instan dan langsung secara global menggunakan teknologi blockchain. Dengan begitu, lembaga keuangan yang memanfaatkan layanan Ripple dapat memproses pembayaran pelanggan secara lebih cepat dan hemat.
Ripple dapat menekan biaya dan waktu tunggu menjadi lebih efektif dibanding sistem perbankan tradisional. Selain itu, bank dan penyedia layanan pembayaran lainnya juga dapat menggunakan mata uang XRP untuk mereduksi biaya dan mengakses pasar baru.
Berdasarkan situs resmi, Ripple telah melayani lebih dari 200 lembaga keuangan di seluruh dunia. Beberapa di antaranya adalah Mitsubishi Financial, Bank of America, dan Santander. Selain itu, Ripple telah memiliki kantor cabang di San Francisco, New York, London, Sydney, India, Singapura dan Luksemburg.
Sebelum mendirikan Ripple, lulusan program Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business ini juga tercatat sebagai pendiri dari beberapa perusahaan teknologi. Sebut saja perusahaan pemberi pinjaman online terbuka E-Loan dan peer-to-peer lending marketplace Prosper.
Nama Chris merupakan salah satu sosok yang mereguk untung besar dari kesuksesan uang kripto. Sejak diluncurkan Ripple digandrungi banyak orang dan terus mengejar Bitcoin yang memang sudah duluan tenar di pasar global.
Kabar terbaru, Ripple akan meluncurkan aplikasi xRapid, untuk membantu bank mempercepat transaksi dengan menggunakan XRP. Ilustrasinya, proses transaksi dari dolar AS ke rupee India. Untuk memproses, bank memerlukan akun pra-pendanaan mata uang lokal.
Dengan xRapid, Ripple mengklaim proses akan dipercepat dengan mengubah dollar AS menjadi token XRP. Kemudian uang dipindahkan ke luar negeri, dan diubah kembali menjadi rupee India. Ripple kabarnya membuat kesepakatan dengan berbagai lembaga keuangan, seperti Santander, American Express, MoneyGram, dan Western Union. Memang kemitraan tersebut sejauh ini tidak terkait dengan XRP.
(Bersambung)