Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Kepala Garda Revolusi Iran Hossein Salami menyatakan, Iran bakal menghancurkan kapal perang Amerika Serikat (AS) jika keamanan negeri Mullah terancam di Teluk
Pernyataan Salami kepada televisi pemerintah Iran tersebut keluar sehari setelah Presiden Donald Trump memperingatkan Teheran atas "pelecehan" terhadap kapal-kapal AS.
"Saya telah memerintahkan pasukan Angkatan Laut kami untuk menghancurkan pasukan teroris Amerika di Teluk Persia yang mengancam keamanan kapal militer atau non-militer Iran," kata Salami.
Baca Juga: Trump perintahkan Angkatan Laut AS tembak kapal perang Iran jika...
"Keamanan Teluk Persia adalah bagian dari prioritas strategis Iran," tegas dia, Kamis (23/4), seperti dikutip Reuters.
Trump mengatakan pada Rabu (22/4), ia telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembaki setiap kapal Iran yang melakukan pendekatan berbahaya dan melecehkannya di laut.
"Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menembak dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal kami di laut," kicau Trump di akun Twitter seperti dilansir Reuters.
Awal bulan ini, militer AS mengatakan, 11 kapal Angkatan Laut Garda Revolusi Iran mendekati kapal perang Angkatan Laut AS dan kapal penjaga pantai di Teluk, dan menyebut gerakan itu "berbahaya dan provokatif".
Tapi, Iran menyalahkan musuh lama mereka atas insiden itu.
"Saya memberi tahu orang Amerika bahwa kami benar-benar bertekad dan serius dalam mempertahankan keamanan nasional kami, perbatasan air kami, keselamatan pengiriman kami, dan pasukan keamanan kami, dan kami akan menanggapi dengan tegas setiap sabotase," ujar Salami.
Baca Juga: Iran luncurkan satelit militer, Pentagon: Kami akan pastikan mereka tak bisa ancam AS
"Orang Amerika telah mengalami kekuatan kami di masa lalu dan harus belajar darinya," katanya
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat lagi sejak 2018, ketika Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan enam kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan.