Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW SOUTH WALES. Ribuan orang melarikan diri ke pantai di Australia untuk mencari perlindungan dari kebakaran besar-besaran yang menimpa daerah tersebut.
Penduduk mengatakan, kobaran api pindah ke kota Victoria di Mallacoota pada Selasa pagi, dan menghanguskan sejumlah rumah.
Secara online, warga sekitar mem-posting foto langit berwarna merah tua dan melaporkan "kegelapan total" dan asap yang bikin napas sesak.
Beberapa tempat liburan populer di sepanjang pantai antara Sydney dan Melbourne saat ini berada di bawah ancaman kebakaran hutan.
Baca Juga: Rugi Kebakaran Hutan dan Lahan Capai Rp 75 Triliun premium
Api "tingkat darurat" yang paling serius membentang sepanjang 500 km (310 mil) dari Teluk Batemans di New South Wales ke Bairnsdale di Victoria.
Warga di komunitas tepi pantai lainnya, termasuk Bermagui di New South Wales, juga dilaporkan mencari perlindungan di air, media setempat melaporkan.
Pihak berwenang telah mengatakan kepada masyarakat yang berada di lokasi -banyak dari mereka turis- untuk tetap tinggal karena sudah terlambat dan berbahaya untuk dievakuasi.
Baca Juga: Ini 11 topik paling banyak dibicarakan netizen sepanjang 2019
Jalan raya utama di wilayah ini juga telah ditutup.
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan pihak berwenang menaruh perhatian pada empat orang yang hilang di wilayah tersebut.
"Kami benar-benar mengkhawatirkan keselamatan mereka. Mereka berada di lingkungan kebakaran aktif dan kami tidak dapat menjelaskannya," katanya kepada wartawan, Selasa.
Apa yang terjadi di Mallacoota?
"Mallacoota saat ini sedang diserang," kata komisaris darurat negara bagian Andrew Andrew Crisp pada hari Selasa. Dia melaporkan ada "4.000 orang di pantai".
"Itu gelap gulita, cukup menyeramkan ... masyarakat saat ini berada di bawah ancaman tetapi kami akan mempertahankan garis kami dan mereka akan diselamatkan dan dilindungi," jelas Crisp.
Di media sosial, penduduk setempat melaporkan bahwa mereka telah menaiki perahu kecil di air, atau berkerumun di rumah-rumah mereka yang kokoh saat api menyapu kota.
Baca Juga: Beri kemudahan bagi investor, pemerintah kenalkan proyek SIP modern
Menurut penduduk setempat, tim pemadam kebakaran berjibaku untuk melindungi makhluk hidup daripada bangunan. Beberapa rumah di kota itu diyakini telah hancur.
Crisp juga bilang, ada "kerugian properti yang signifikan" di seluruh wilayah Gippsland Timur dalam beberapa hari terakhir.
Suhu temperatur di lokasi kebakaran mencapai 40C dikombinasikan dengan angin kencang dan kilat telah memicu lebih dari 200 kebakaran baru di seluruh negara bagian dalam 24 jam terakhir.
Ini adalah eskalasi lain dalam krisis kebakaran hutan di negara ini yang telah menyaksikan ratusan kebakaran besar menghancurkan jutaan hektar di negara-negara bagian timur sejak September.
Baca Juga: BNPB: Kerugian yang diderita sepanjang bencana 2019 capai Rp 80 triliun
Setidaknya 10 orang tewas, di antara mereka warga sipil dan tiga petugas pemadam kebakaran sukarela.
Samuel McPaul, 28, adalah seorang pemadam kebakaran yang juga pengantin baru. Dia tengah menantikan kelahiran anak pertamanya.
Sebelumnya pada bulan Desember, dua petugas pemadam kebakaran sukarela meninggal saat berjuang memadamkan api di dekat Sydney.
Baca Juga: Heboh penemuan ular kobra di Jakarta dan sekitarnya, berikut rangkuman peristiwanya
"Kehilangan salah satu anggota dari kami sendiri dalam keadaan luar biasa seperti itu sangat tragis," kata Komisaris RFS Shane Fitzsimmons tentang kematian terakhir.
Ahli meteorologi mengatakan sistem iklim di Samudera Hindia, yang dikenal sebagai dipol, adalah pendorong utama di balik panas ekstrem di Australia.
Suhu melebihi 40C (104F) di setiap negara bagian pada awal minggu, dengan angin kencang dan sambaran petir yang kian memperbesar api.
