kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,85   9,00   1.00%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Kedekatan Vladimir Putin dengan Kim Jong Un Bisa Jadi Masalah Besar Bagi China dan AS


Senin, 01 Juli 2024 / 09:15 WIB
Kedekatan Vladimir Putin dengan Kim Jong Un Bisa Jadi Masalah Besar Bagi China dan AS
ILUSTRASI. Kedekatan yang semakin erat antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menimbulkan dampak besar di seluruh dunia. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pada saat negara-negara lain tampaknya dapat bersaing demi kepentingan Korea Utara – seperti pertemuan puncak antara Kim dan Donald Trump atau antara Kim dan Putin – China telah berusaha untuk mengubah posisinya dengan hati-hati, untuk mempertahankan perannya sebagai sekutu terdekat Korea Utara.

Masalah besar yang dihadapi China dan AS adalah risiko ketegangan lebih lanjut di Semenanjung Korea.

Ketika Rusia menjalin hubungan yang lebih erat dengan Korea Utara dengan cara yang berpotensi mengarah pada kemajuan kemampuan militer Korea Utara atau peningkatan produksi senjata, Korea Selatan menghadapi musuh yang semakin berani dan cakap. Dan Seoul sudah mengancam akan membalasnya.

Setelah pertemuan puncak Putin dan Kim, Seoul mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk membatalkan kebijakannya yang tidak secara langsung mengirimkan bantuan ke Ukraina. Dengan demikian, domino siap untuk jatuh.

Baca Juga: Rusia Ingin Sanksi PBB untuk Korea Utara Dipertimbangkan Kembali

Sebelumnya, Jenderal Angkatan Udara C.Q. Brown, ketua Kepala Staf Gabungan AS juga berpendapat sama. 

Mengutip Reuters, menurutnya, Perjanjian pertahanan bersama antara Putin dan Kim berpotensi menciptakan perselisihan dengan China. 

“Saat ini ada pihak lain yang ikut campur, sehingga hal ini mungkin akan memicu lebih banyak perselisihan antara (China) dan Rusia. Jadi akan menarik untuk melihat bagaimana ketiga negara ini -- bagaimana hal ini akan terjadi," jelasnya kepada wartawan.




TERBARU

[X]
×