Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sebelumnya, Senin (30/12), para pejabat Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, Washington selama ini menunjukkan kesabaran dalam menghadapi peningkatan provokasi dari Iran atau kelompok-kelompok yang mendapat dukungan negeri Mullah. Tapi, sekarang sudah waktunya untuk membangun kembali pencegahan terhadap agresi Iran.
"Kami sangat berharap, Iran tidak akan salah menghitung dan mengacaukan kesabaran kami. Tetapi, setelah begitu banyak serangan, penting bagi Presiden untuk mengarahkan angkatan bersenjata kami guna merespons dengan cara yang akan dipahami oleh rezim Iran," sebut Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran, seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Sempat terhenti gara-gara demo, ladang minyak Irak kembali produksi
Ribuan orang menyerang Kedutaan Besar AS di Baghdad, Selasa (31/12). Gerombolan pria berseragam militer juga beberapa wanita bergerak melewati pos pemeriksaan yang biasanya membatasi akses ke Zona Hijau dengan penjagaan ekstra ketat.
Ini menjadi kejadian pertama dalam beberapa tahun terakhir, saat demonstran mampu mendekati kompleks Kedutaan Besar AS.
Massa yang menyerang Kedutaan Besar AS juga melambaikan bendera Hashed al-Shaabi, faksi dari kelompok milisi Kataib Hizbullah, yang markasnya militer AS gempur via udara pada Ahad (29/12).