Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) bakal mengirim marinir tambahan untuk menjaga kedutaan besarnya di Baghdad, menyusul demonstrasi yang berlangsung rusuh di luar kompleks kedutaan.
Pejabat AS kepada Reuters, Selasa (31/12), yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, akan ada tambahan marinir yang datang dari wilayah Irak untuk menjaga kedutaan besar negeri uak Sam di Baghdad.
Para pengunjuk rasa dan pejuang milisi yang marah oleh serangan udara AS di Irak melakukan demonstrasi dengan kekerasan di luar Kedutaan Besar AS di Baghdad. Mereka membakar sebuah pos keamanan dan melemparkan batu ketika pasukan keamanan serta penjaga kedutaan memukul balik dengan granat kejut juga gas air mata.
Baca Juga: Kedutaan AS di Irak diserang, Trump: Iran bertanggungjawab penuh
Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran karena "mengatur" serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad. Karena itu, dia akan meminta pertanggungjawaban Teheran.
"Iran membunuh seorang kontraktor Amerika, melukai banyak orang. Kami sangat merespons, dan akan selalu. Sekarang Iran mengatur serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak. Mereka akan bertanggungjawab penuh," kata Trump.
"Selain itu, kami berharap Irak menggunakan pasukannya untuk melindungi Kedutaan Besar AS, dan melaporkannya," ujar Trump dalam postingan di akun Twitter-nya, Selasa (31/12), seperti dikutip Reuters.
"Kepada jutaan orang di Irak yang menginginkan kebebasan dan yang tidak ingin didominasi dan dikendalikan oleh Iran, inilah saatnya Anda (bertindak)!" kicau Trump.
Pejabat Irak mengatakan, duta besar dan staf kedutaan sudah dievakuasi dari Kedutaan Besar AS untuk keselamatan mereka pada Selasa (31/9). Evakuasi berlangsung saat ribuan pengunjuk rasa dan pejuang milisi yang marah atas serangan udara AS di Irak menyerang Kedutaan Besar.
Baca Juga: AS gempur Irak dan Suriah, harga emas hari ini sentuh level tertinggi
Sebelumnya, Senin (30/12), pejabat Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, Washington selama ini menunjukkan kesabaran dalam menghadapi peningkatan provokasi dari Iran atau kelompok-kelompok yang mendapat dukungan negeri Mullah. Tapi, sekarang sudah waktunya untuk membangun kembali pencegahan terhadap agresi Iran.
"Kami sangat berharap, Iran tidak akan salah menghitung dan mengacaukan kesabaran kami. Tetapi, setelah begitu banyak serangan, penting bagi Presiden untuk mengarahkan angkatan bersenjata kami untuk merespons dengan cara yang akan dipahami oleh rezim Iran," sebut Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran.