Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Berasal dari keluarga imigran yang sederhana, Emanuele Saputo sukses membesarkan Saputo Inc. Perusahaan yang bisnisnya mengolah keju itu berkembang pesat hingga mampu menjual produknya ke sekitar 50 negara di dunia. Selain memiliki divisi pembuatan keju, Saputo juga memiliki divisi susu, divisi makanan dan lainnya. Dari kelompok usahanya, Saputo menjadi orang terkaya di urutan 365 versi majalah Forbes dengan kekayaan sebesar US$ 5,3 miliar.
Mengolah susu menjadi keju adalah jalan hidup Emanuele Saputo yang mengantarkannya menjadi salah satu orang kaya dunia. Pria asal Italia yang lebih akrab dipanggil Lino Saputo ini mengibarkan Saputo Inc. usaha pembuatan keju, di Kanada.
Saputo bisa memiliki bisnis di Kanada karena dia memang berasal dari keluarga imigran. Ayahnya, Giuseppe Saputo dan pamannya, Frank, bermigrasi ke Kanada dari Italia untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Saputo pun mengikuti jejak sang ayah bermigrasi ke Kanada.
Berbisnis keju menjadi pilihan Saputo dan keluarganya untuk bisa bertahan hidup di Kanada. Sebab, ketika masih tinggal di Italia, membuat keju adalah keahlian sang ayah. Pada tahun 1954, Lino mulai berbisnis keju di Kanada secara kecil-kecilan. Dengan kerja keras dan keberanian, bisnis keju kecil-kecilan yang dijalankan Saputo dan ayahnya berkembang menjadi sebuah perusahaan besar.
Dengan mengakuisisi dua pabrik keju di Amerika Serikat (AS) pada 1980, Saputo mulai berekspansi ke luar Kanada. Saat ini, Saputo Inc telah menjual produknya ke lebih dari 50 negara di dunia. Perusahaan ini juga menjadi penghasil keju terbesar di Kanada dan keempat terbesar di Australia. Adapun di AS, Saputo menjadi tiga produsen keju teratas dan menjadi merek keju terpopuler yang memenuhi rak toko swalayan di sana.
Merek keju yang dihasilkan kelompok itu adalah Saputo, Alexis de Portneuf, Armstrong, Coon, Cracker Barrel, Dairyland, DairyStar, Friendship Dairies, Frigo Cheese Heads, La Paulina, Milk2Go, Neilson, Nutrilait dan Scotsburn. Yang terakhir ini merupakan merek dagang yang digunakan dengan lisensi.
Dari bisnis pembuatan keju, pria kelahiran 10 Juni 1937 ini menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia urutan 365 versi majalah Forbes per 12 Maret 2018. Kekayaan Saputo sebagian besar berasal dari bisnis pembuatan keju ini.
Menurut Canadian Dairy Information Centre, Saputo memiliki saham di perusahaan tersebut lewat Jolina Capital, sebuah holding company yang memiliki 33% saham Saputo Inc. Perusahaan ini mulai mencatatkan saham di bursa saham pada 1997.
Saputo pintar mengatur sejumlah akuisisi yang menjadikannya sebagai produsen keju terbesar di Kanada. Terakhir, Saputo mengumumkan penyelesaian akuisisi pabrik susu di Amerika Serikat pada bulan November 2017.
Menurut sebuah laporan, Saputo mengakuisisi Betin Inc. pembuat keju khusus yang menggunakan merek Belmont. Saat diakuisisi, Betin mempekerjakan 319 pekerja. Saputo juga mengembangkan perusahaannya ke bisnis roti dan makanan ringan hingga mampu berkembang hingga ke AS.
Saputo mendapatkan penghasilan lebih dari US$ 1 miliar dari penjualan saham Saputo dan dividen saham perusahaan. Miliuner ini juga mendapatkan lebih dari US$ 250 juta antara 2004 hingga 2012 setelah menjual saham TransForce, sebuah perusahaan pengangkut barang asal Kanada yang dia miliki sebelumnya.
Saputo juga mendapatkan sejumlah harta dari hasil investasinya di sektor real estate bersama Groupe Mach. Mereka memiliki berbagai properti di Montreal, Kanada, seperti Stock Exchange Tower, CIBC Tower dan dua gedung perkantoran lainnya. Namun, Saputo tidak menyebutkan seberapa besar nilai investasinya di properti.
Saat ini, Saputo memiliki beberapa divisi perusahaan yang terintegrasi. Divisi susu berpusat di Kanada, divisi keju berpusat di Amerika dan divisi makanan berkandungan susu di Amerika, Divisi susu lainnya juga ada di Argentina dan di Australia ada divisi bahan-bahan makanan berkandungan keju.
(Bersambung)
