kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.655   17,00   0,10%
  • IDX 8.213   47,09   0,58%
  • KOMPAS100 1.146   6,71   0,59%
  • LQ45 841   4,41   0,53%
  • ISSI 284   -0,06   -0,02%
  • IDX30 443   2,57   0,58%
  • IDXHIDIV20 510   1,96   0,39%
  • IDX80 129   0,55   0,43%
  • IDXV30 139   0,15   0,11%
  • IDXQ30 141   0,36   0,26%

Kekayaan Jensen Huang Bertambah Rp 280 Triliun, Saat Nvidia Pecahkan Rekor Dunia


Kamis, 30 Oktober 2025 / 08:14 WIB
Kekayaan Jensen Huang Bertambah Rp 280 Triliun, Saat Nvidia Pecahkan Rekor Dunia
Pendiri sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, mencatat pekan yang luar biasa dengan tambahan kekayaan Rp 280 triliun sepekan jadi Rp 2.871 triliun.


Sumber: Business Insider | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, mencatat pekan yang luar biasa.  Kekayaannya meningkat US$ 17 miliar atau sekitar Rp 280 triliun (kurs Rp 16.500) hanya dalam waktu seminggu.

Kenaikan kekayaan tersebut seiring lonjakan saham Nvidia yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai raksasa teknologi pertama di dunia dengan nilai kapitalisasi pasar menembus US$ 5 triliun.

Menurut Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Huang kini mencapai US$ 174 miliar atau sekitar Rp 2.871 triliun, menjadikannya orang terkaya ke-9 di dunia, tepat di bawah mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, dan di atas pendiri Dell, Michael Dell. Dalam setahun terakhir, total kekayaan Huang melonjak US$ 51 miliar.

Meski begitu, posisinya bisa saja lebih tinggi. Sama seperti pendiri perusahaan besar lainnya, porsi kepemilikan Huang di Nvidia telah terdilusi seiring waktu. 

Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang: Ledakan AI Masih Jauh dari Kata Usai

Ia kini memegang saham Nvidia dalam porsi yang lebih kecil dibandingkan kepemilikan Elon Musk di Tesla atau Warren Buffett di Berkshire Hathaway. 

Huang juga telah mendapatkan persetujuan untuk menjual hingga 6 juta saham Nvidia tahun ini.

Kenaikan nilai Nvidia semakin diperkuat oleh optimisme pasar terhadap prospek bisnis perusahaan. Dalam konferensi teknologi GTC AI di Washington pekan ini, Huang mengungkapkan bahwa Nvidia memperkirakan pesanan chip mencapai US$ 500 miliar. 

Angka tersebut diyakini analis menunjukkan masih adanya ruang pertumbuhan bagi perusahaan dengan valuasi pasar terbesar di dunia itu.

Dalam pidato utamanya, Huang bahkan memuji Presiden Donald Trump dan pemerintahannya, menutup sambutannya dengan slogan khas sang presiden, “Make America Great Again.”

Dukungan Trump terhadap Nvidia tampaknya turut memperkuat reli saham perusahaan. Dalam perjalanan kunjungannya ke Asia, Trump mengungkapkan rencana untuk membahas kemungkinan penjualan chip tercanggih Nvidia, seri Blackwell, kepada China dalam pertemuan mendatang dengan Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Optimistis Tren AI Terus Menguat hingga Akhir Dekade

Hingga kini, Nvidia masih berupaya mendapatkan izin untuk menjual chip versi lebih rendah, H20, di pasar China.

“Kita akan membicarakan soal Blackwell, ini chip super luar biasa,” kata Trump kepada wartawan.

Nvidia belum memberikan panduan resmi terkait peluang masuk kembali ke pasar China. Namun jika izin penjualan berhasil didapat, hal itu dapat semakin memperkuat prospek pertumbuhan perusahaan.

Kinerja impresif Huang dan Nvidia kemungkinan belum berakhir. Dalam waktu dekat, sejumlah raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, dan Alphabet akan merilis laporan keuangan mereka. 

Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Kunjungi TSMC di Tengah Ketegangan AS–China Soal Chip AI

Jika belanja investasi mereka di bidang kecerdasan buatan terus meningkat, hal itu bisa menjadi dorongan tambahan bagi Nvidia yang selama ini selalu diuntungkan setiap kali optimisme terhadap sektor AI menguat.

Selanjutnya: Resonance Solstice Rilis Hari ini (30/10) di Android, iOS, PC, Bisa Main Jam Berapa?

Menarik Dibaca: Jadwal Hylo Open 2025, 9 Wakil Indonesia Tatap Partai Perempat Final




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×