kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kekayaan Konglomerat Perusahaan Pengiriman Online yang Meledak Saat Pandemi Menyusut


Rabu, 04 Oktober 2023 / 14:54 WIB
Kekayaan Konglomerat Perusahaan Pengiriman Online yang Meledak Saat Pandemi Menyusut
ILUSTRASI. Perusahaan pengiriman DoorDash. Kekayaan Konglomerat Perusahaan Pengiriman Online yang Meledak Saat Pandemi Menyusut


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dari San Francisco hingga Istanbul, para pendiri perusahaan pengiriman online yang meledak dan menjadi miliarder selama pandemi ini terpaksa harus rela melihat nilai kekayaannya menyusut.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, dari enam miliarder terkenal, empat di antaranya telah kehilangan status miliardernya. Kelompok tersebut, yang mencakup para pendiri Getir di Turki, Just Eat Takeaway.com di Amsterdam, serta Instacart dan DoorDash di Silicon Valley, secara kolektif telah mengalami kerugian total lebih dari U$ 15 miliar.

Selama pandemi, ketika konsumen terjebak di rumah, investor menggelontorkan uang ke perusahaan pengiriman makanan dan bahan makanan. Kini setelah seluruh dunia kembali dibuka dan permintaan melemah, valuasi perusahaan-perusahaan yang tadinya banyak menghabiskan uang telah dipangkas karena perusahaan-perusahaan tersebut menyadari tantangan yang ada di masa depan.

Baca Juga: Indonesia Masuk dalam Jajaran 10 Negara Terkaya Asia, Kalahkan Arab Saudi & Iran

Matthias Schu, dosen di Lucerne Business School mengatakan bahwa akal sehat saja sudah memperjelas bahwa tingkat pertumbuhan tahunan yang tinggi merupakan fenomena luar biasa dan tidak dapat dipertahankan pada tingkat yang sama selama bertahun-tahun.

Menjelang IPO bulan September, Instacart menyebut pandemi sebagai salah satu faktor risikonya. Pada bulan Juli, Jitse Groen dari Just Eat Takeaway mengatakan perusahaannya maih sensitif terhadap tren Covid sebagai prediktor permintaan, dengan pesanan meningkat seperempat karena kebangkitan kasus Covid.

Sementara Tony Xu dari DoorDash mengatakan ada banyak masalah yang perlu diatasi dalam lanskap e-commerce pascapandemi.

Adapun Nazim Salur dari Getir, yang mengumpulkan kekayaan US$ 5 miliar selama pandemi, adalah orang terbaru yang kehilangan status miliardernya, menurut analisis Bloomberg dan laporan Financial Times yang mengatakan putaran pendanaan terbaru Getir membuat valuasi perusahaan turun hampir 80% per tahun.

Baca Juga: 10 Cara Berhemat ala Warren Buffett yang Gampang Dilakukan

Bahkan ketika pandemi telah mereda dan permintaan melambat dalam beberapa tahun terakhir, Getir masih berupaya untuk melakukan ekspansi.

Setelah melaporkan kerugian sebesar US$ 529 juta pada tahun 2021, perusahaan ini memikat pelanggan dengan waktu pengiriman 10 menit dan menghabiskan US$ 1,2 miliar untuk mengakuisisi pesaingnya asal Jerman, Gorillas Technologies pada tahun 2022.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×