kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kelas Menengah Bawah Sulit Mengubah Nasib Karena 10 Kebiasaan Ini


Rabu, 20 November 2024 / 03:39 WIB
Kelas Menengah Bawah Sulit Mengubah Nasib Karena 10 Kebiasaan Ini
ILUSTRASI. Stabilitas keuangan sering kali tampak sulit diraih bagi banyak orang di kelas menengah bawah. KONTAN/Muradi/2016/06/30


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Stabilitas keuangan sering kali tampak sulit diraih bagi banyak orang di kelas menengah bawah. 

Meskipun bekerja keras dan memiliki penghasilan tetap, banyak orang terjebak dalam siklus kesulitan ekonomi.

Mengutip New Trader U, artikel ini membahas sepuluh kebiasaan sehari-hari yang sering kali menghambat kemajuan finansial dan saran untuk mengatasinya.

1. Hidup di Luar Kemampuan 

Salah satu kebiasaan yang paling merugikan adalah menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkan. Hal ini sering kali terwujud melalui penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan mengambil pinjaman pribadi untuk pembelian yang tidak penting. 

Untuk menghentikan kebiasaan ini, mulailah dengan melacak pengeluaran Anda dengan cermat. Bandingkan pengeluaran Anda dengan pendapatan Anda dan identifikasi area yang dapat Anda kurangi. 

Baca Juga: Bisnis Kartu Kredit Perbankan Tetap Tumbuh Meski Daya Beli Melemah

2. Lalai Membuat dan Mengikuti Anggaran

Banyak orang memandang penganggaran sebagai sesuatu yang membatasi atau menyita waktu, tetapi ini adalah alat penting untuk kesehatan finansial. Tanpa anggaran, sulit untuk memahami ke mana uang Anda pergi dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Mulai membuat anggaran yang realistis melibatkan pencantuman semua sumber pendapatan dan pengelompokan pengeluaran. 

3. Gagal Membangun Dana Darurat

Hidup tidak dapat diprediksi, dan keadaan darurat keuangan dapat muncul kapan saja. Tanpa dana darurat, pengeluaran tak terduga seperti perbaikan mobil, tagihan medis, atau kehilangan pekerjaan dapat dengan cepat menyebabkan akumulasi utang.

Dana darurat yang ideal harus mencakup biaya hidup selama tiga hingga enam bulan. Meskipun ini mungkin tampak sulit, mulailah dari yang kecil. 

Anggap dana darurat Anda sebagai pengeluaran yang tidak dapat dinegosiasikan dalam anggaran Anda. Saat dana Anda bertambah, Anda akan merasa tenang karena mengetahui bahwa Anda memiliki cadangan finansial untuk ketidakpastian hidup.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×