Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
Hancock juga mengatakan, pemerintah prihatin dengan angka-angka dari Badan Statistik Nasional (ONS) tentang dampak virus corona terhadap bagian-bagian negara yang lebih miskin.
Virus ini memiliki dampak yang tidak proporsional pada komunitas minoritas kulit hitam dan etnis lainnya, orangtua, pria, dan orang dengan obesitas.
ONS sebelumnya mengungkapkan, wilayah Inggris dengan peringkat terburuk untuk pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan kejahatan, mencatat 55,1 kematian per 100.000 orang akibat virus corona berbanding 25,3 per 100.000 di daerah lain.
"Ini adalah sesuatu yang kami khawatirkan," ujar Hancock. "Kami berusaha memahami dampak virus sebanyak yang kami bisa dan ketika kami mendapatkan bukti baru".
Baca Juga: Sebulan tak ada kasus corona, Hubei China turunkan tingkat tanggap darurat
Menurut ONS, tingkat kematian umum yang melibatkan semua penyebab kematian termasuk Covid-19 adalah 88% lebih tinggi di daerah yang lebih miskin dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Tetapi, ketika melihat dampak pada kematian akibat Covid-19 saja, angka di daerah yang paling tidak beruntung di Inggris adalah 118% lebih tinggi dari wilayah yang lebih kaya.
"Orang yang tinggal di daerah yang lebih miskin mengalami tingkat kematian Covid-19 lebih dari dua kali lipat orang yang tinggal di daerah lain," kata Nick Stripe, Kepala Snalisis Kesehatan ONS, seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Angka-angka ONS, yang menganalisis kematian akibat virus corona antara 1 Maret dan 17 April, menegaskan, London adalah pusat penyebaran di Inggris, negara terburuk kedua di Eropa di belakang Italia.
Baca Juga: Presiden Macron: Kehidupan masih belum normal setelah pembukaan penguncian 11 Mei