kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali bergolak, kapal induk AS Ronald Reagan kembali lagi ke Laut China Selatan


Selasa, 18 Agustus 2020 / 06:16 WIB
Kembali bergolak, kapal induk AS Ronald Reagan kembali lagi ke Laut China Selatan
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) membentuk formasi saat latihan di Laut China Selatan. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ketika China semakin berupaya untuk mengklaim perairan itu sebagai miliknya, Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi, atau FONOP, di sana untuk memperkuat status internasional laut.

"Operasi di Laut China Selatan terus menunjukkan komitmen AS yang abadi kepada sekutu dan mitra serta pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut," kata dinas Angkatan Laut dalam rilis yang mengumumkan masuknya Reagan terbaru ke Laut China Selatan.

Baca Juga: Di Laut China Selatan, Penjaga Pantai Malaysia tembak nelayan Vietnam

Komandan Angkatan Laut AS, Joshua Fagan, mengatakan, latihan itu dilakukan untuk meningkatkan integrasi dengan mitra AS di kawasan.

“Integrasi dengan mitra bersama kami sangat penting untuk memastikan daya tanggap  dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Joshua, di atas kapal USS Ronald Reagen, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8).

AS telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur perairan strategis tersebut.

Sementara China juga keberatan dengan latihan perang AS di Laut China Selatan dan mengatakan penolakan AS atas klaimnya di Laut China Selatan telah meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas di kawasan.

Baca Juga: Ketegangan dengan China meningkat, Kapal Induk AS gelar latihan di Laut China Selatan

Selama ini, China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya. Kawasan ini juga merupakan jalur perdagangan yang nilainya mencapai sekitar US$ 3 triliun per tahun.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×