Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Situasi di Laut China Selatan kembali bergolak. Kapal induk AS Ronald Reagan dan kelompok penyerangnya kembali lagi ke Laut China Selatan yang bergolak pada hari Jumat (14/8/2020) untuk serangkaian operasi pertahanan udara maritim.
Melansir Navy Times, kapal induk yang berbasis di Jepang itu terakhir berada di perairan yang disengketakan pada pertengahan Juli ketika melakukan operasi pengangkut ganda dengan kapal induk Nimitz.
Sebelumnya pada bulan Juli, kelompok penyerang kapal induk dan Stratofortress B-52 Angkatan Udara dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana melakukan latihan integrasi maritim di Laut China Selatan.
Baca Juga: Di Laut China Selatan, Garnisun China di Hong Kong gelar latihan anti-kapal selam
Pelatihan yang dimulai Jumat tersebut juga melibatkan kapal penjelajah berpeluru kendali Antietam dan kapal perusak Mustin dan Rafael Peralta, serta Carrier Air Wing 5.
Menurut Angkatan Laut AS, unit-unit tersebut melakukan operasi udara-ke-udara, latihan pencarian dan penyelamatan tempur dan latihan pertahanan udara.
Baca Juga: AS tak ajak Taiwan ikut latihan perang terbesar di dunia, tak ingin China marah?
Kembali masuknya Reagan ke Laut China Selatan terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing dan menyusul pengumuman bulan lalu bahwa pemerintahan Trump akan menolak hampir semua klaim maritim China di laut.
Ketika China semakin berupaya untuk mengklaim perairan itu sebagai miliknya, Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi, atau FONOP, di sana untuk memperkuat status internasional laut.
"Operasi di Laut China Selatan terus menunjukkan komitmen AS yang abadi kepada sekutu dan mitra serta pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut," kata dinas Angkatan Laut dalam rilis yang mengumumkan masuknya Reagan terbaru ke Laut China Selatan.
Baca Juga: Di Laut China Selatan, Penjaga Pantai Malaysia tembak nelayan Vietnam
Komandan Angkatan Laut AS, Joshua Fagan, mengatakan, latihan itu dilakukan untuk meningkatkan integrasi dengan mitra AS di kawasan.
“Integrasi dengan mitra bersama kami sangat penting untuk memastikan daya tanggap dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Joshua, di atas kapal USS Ronald Reagen, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8).
AS telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur perairan strategis tersebut.
Sementara China juga keberatan dengan latihan perang AS di Laut China Selatan dan mengatakan penolakan AS atas klaimnya di Laut China Selatan telah meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas di kawasan.
Baca Juga: Ketegangan dengan China meningkat, Kapal Induk AS gelar latihan di Laut China Selatan
Selama ini, China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya. Kawasan ini juga merupakan jalur perdagangan yang nilainya mencapai sekitar US$ 3 triliun per tahun.