kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemiskinan akan melonjak, Indonesia salah satu penyumbangnya


Selasa, 03 November 2020 / 06:18 WIB
Kemiskinan akan melonjak, Indonesia salah satu penyumbangnya
ILUSTRASI. Jumlah orang miskin tahun 2021 bakal bertambah 150 juta, salah satunya dari Indonesia. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Pengangguran meningkat dan mereka yang telah menabung terpaksa harus mengeluarkannya agar bisa bertahan hidup. Keluarga makan lebih sedikit. Banyak anak, yang merupakan separuh dari penduduk miskin di dunia, ketinggalan pembelajaran jarak jauh.

“Banyak dari kaum miskin baru kemungkinan besar terkait dalam bidang layanan informal, konstruksi dan manufaktur - sektor di mana kegiatan ekonomi paling terpengaruh oleh lockdown dan pembatasan mobilitas lainnya,” kata laporan dari Bank Dunia. Di sisi lain, para ahli berpendapat bahwa pemulihan perekonomian bisa memakan waktu hingga 10 tahun.

Baca juga: Katalog promo Tupperware November 2020 terbaru, beragam potongan harga & produk baru

Negara-negara berkembang mencari lebih banyak bantuan dari Bank Dunia, lembaga keuangan lain, dan negara yang lebih kaya untuk membebaskan sumber daya guna memerangi pandemi. Negara-negara tersebut menginginkan perpanjangan moratorium utang oleh negara-negara G-20 setelah akhir tahun ini dan sebagian di antara mereka menyerukan pembatalan utang secara langsung.

Mereka juga menginginkan masalah hak penarikan khusus oleh Dana Moneter Internasional ( IMF), tetapi AS menentangnya. Sebelum pandemi, beberapa negara di Afrika telah membuat "langkah mengesankan" melawan kemiskinan dan beberapa negara memiliki ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Kini, 54 negara Afrika menyatakan membutuhkan 100 miliar dollar AS (Rp 1.400 triliun) pertahun selama tiga tahun ke depan untuk melawan Covid-19 dan dampak ekonomi dan sosialnya. Sekitar sepertiga dari kaum miskin ekstrem baru diperkirakan berada di sub-Sahara Afrika, antara 26 juta hingga 40 juta. Sementara di Asia Selatan, orang miskin ekstrem baru akan mencapai 49 juta hingga 57 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "150 Juta Orang di Dunia Terancam Miskin Parah akibat Pandemi, Indonesia Termasuk",
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru

Selanjutnya: Di Jakarta, lelang mobil dinas Isuzu Panther 2 unit, harga mulai Rp 25 juta




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×