kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.390   -129,42   -1,99%
  • KOMPAS100 928   -21,66   -2,28%
  • LQ45 726   -11,44   -1,55%
  • ISSI 197   -5,42   -2,68%
  • IDX30 378   -4,40   -1,15%
  • IDXHIDIV20 454   -7,40   -1,60%
  • IDX80 105   -2,07   -1,92%
  • IDXV30 108   -2,23   -2,02%
  • IDXQ30 124   -1,10   -0,88%

Kena sanksi, ekonomi Rusia menjadi mandiri


Jumat, 17 April 2015 / 08:42 WIB
Kena sanksi, ekonomi Rusia menjadi mandiri
ILUSTRASI. Pergerakan IHSG pada Senin (6/11) akan dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap rilis data ekonomi penting domestik ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

MOSKWO. Kena sanksi barat tak menjadikan Rusia patah arang. Malah, hukuman yang diberikan oleh barat menjadikan Rusia menjadi lebih mandiri meningkatkan pembangunan ekonomi.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa sanksi tersebut tidak akan dicabut dalam waktu dekat. Dampak positif dari pelarangan barat adalah pertanian Rusia tumbuh dan menggantikan impor makanan dari Eropa. "Kita perlu menggunakan situasi untuk mencapai tingkat baru pembangunan," ujar Putin mengutip BBC.

Menurut Putin, ekonomi Rusia akan segera pulih dalam waktu dua tahun mendatang atau paling tidak nilai tukar rubel kembali meningkat. Tetapi produksi pabrik akan tenggelam lebih lanjut. Pernyataan ini diungkapkan oleh Putin dalam siaran langsung di televisi Rusia.

Dalam acara tersebut, sebanyak 2 juta orang telah mendaftarkan pertanyaan tentang bagaimana arah kebijakan ekonomi Rusia. Sebanyak 23% pertanyaan diajukan untuk masalah kesejahteraan sosial. Lalu, yang menjadi perhatian nasional adalah perumahan dan layanan lokal. 



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×