Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
BEIJING. Untuk kali kedua dalam sebulan, People’s Bank of China (PBoC) memangkas bunganya. Suku bunga pinjaman diturunkan 31 basis poin dan bunga simpanan satu tahun dipotong 25 basis poin.
PBOC bahkan mengatakan, bank-bank boleh menawarkan pinjaman dengan diskon 30% dari bunga acuan itu.
Apa alasan China menjalankan kebijakan selonggar itu?
China bertindak lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Ekonomi China yang dahulu tumbuh kencang kini perlahan-lahan berjalan pelan. Dampak krisis ekonomi Eropa telah menjalari China.
Pada kuartal pertama 2012, negeri panda itu hanya tumbuh 8,1%. Angka itu terendah dalam tiga tahun terakhir dan merupakan kelima kali berturut-turut pertumbuhan kuartalan China melambat.
“Jika China ingin memastikan pertumbuhan di atas 7,5% bahkan 8%, mereka harus menjalankan penyesuaian kebijakan,” ujar Qu Hongbin, ekonom HSBC Holdings Plc di Hong Kong, sebelum rilis pemangkasan bunga itu keluar.
Bank of America Corp. memperkirakan ekonomi China melemah lagi ke sekitar 7,5% di kuartal kedua, sedangkan Credit Agricole CIB memprediksi ekonomi hanya tumbuh 7%.
Perusahaan-perusahaan di China seperti Nike Inc., McDonald’s Corp. dan Caterpillar Inc. merasakan perlambatan China. Nike mengatakan terlalu banyak persediaan stok mereka di China. Anhui Conch Cement Co., produsen material konstruksi terbesar di China, mengatakan laba bersih semester I akan menyusut lebih dari 50%.
Dengan kondisi ini, Credit Suisse Group AG telah memangkas estimasi angka pertumbuhan China tahun ini menjadi 7,7%. Ini adalah pertumbuhan terendah dalam 13 tahun terakhir. Adapun Deutsche Bank AG memangkas prediksinya menjadi 7,9%. Padahal tahun lalu,China masih tumbuh 9,2%.