Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
SINGAPURA. Perekonomian Asia Timur setidaknya hanya akan tumbuh 5% tahun ini jika krisis ekonomi zona Eropa bertambah buruk. Prediksi itu dikeluarkan oleh World Bank. Meskipun pemerintah memiliki cukup ruang untuk melakukan stimulus fiskal jika dibutuhkan, hal itu tak bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
Laju ekspansi wilayah ini masih dalam hitungan yang luar biasa meskipun krisis global masih berkecamuk. Pamela Cox, wakil presiden World Bank Asia Timur menyatakan, jika menggunakan perhitungan status quo, ekonomi wilayah ini akan tumbuh 7,6% sepanjang 2012.
Para pembuat kebijakan kawasan ini berada di bawah tekanan yang cukup hebat untuk melindungi ekonomi mereka dari dampak krisis Eropa. Indonesia dan Vietnam adalah beberapa negara yang berjanji untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja dan meningkatkan kredit dari sektor perbankan.
Sedangkan kebijakan yang dipilih China untuk memacu ekonomi adalah dengan menurunkan suku bunga bulan lalu untuk pertama kalinya selama lebih dari tiga tahun.
"Potensi Asia Timur sangat bagus untuk menahan penurunan ekonomi global," ungkap Cox. Namun target maksimal ini hanya bisa dicapai jika Asia benar-benar mengubah strategi pasar ekspor dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri.
Strategi China bisa dijadikan benchmark bagi negara lainnya yang sangat bergantung pada pendapatan ekspor.