Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Truk kontainer tersebut sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di Dermaga Tilbury, sehingga mayat-mayat itu bisa dikeluarkan satu per satu.
Saat ini, penyidik Kepolisian Inggris masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi truk, seorang pria berusia 25 tahun dari Irlandia Utara.
Baca Juga: Boris Johnson tak tandatangani penundaan, Inggris keluar dari Uni Eropa 31 Oktober
Sumber yang mengetahui penyelidikan itu mengatakan, sopir truk itu bernama Mo Robinson dari Portadown, County Armagh, Irlandia Utara. Sedang BBC melaporkan, polisi menggerebek dua rumah di Irlandia Utara sebagai bagian dari penyelidikan.
"Kami ingin semua menjadi jelas, kami belum berspekulasi tentang identitas pria ini, dan kami tidak akan melakukannya," kata Kepolisian Inggris. Tapi, "Kami bisa mengonfirmasi bahwa kami mengunjungi tiga properti di County Armagh sehubungan dengan penyelidikan".
Masing-masing dari 39 orang yang tewas itu harus menjalani proses otopsi penuh untuk menetapkan penyebab kematian, sebelum Kepolisian Inggris mengidentifikasi mereka. "Ini akan menjadi operasi besar, dan pada tahap ini, kami tidak bisa memperkirakan berapa lama prosedur ini akan berlangsung," imbuh mereka.
Baca Juga: Makin berlarut, Boris Johnson kirimi surat ke Uni Eropa minta penundaan Brexit
Selama bertahun-tahun, imigran gelap berusaha untuk mencapai Inggris dengan menggunakan truk kontainer dari daratan Eropa.
Dalam tragedi imigran ilegal terbesar di Inggris, 58 warga negara China tewas berjejalan di dalam sebuah truk pengangkut tomat di sebuah pelabuhan di Selatan Dover pada 2000. Truk itu memulai perjalanannya dari Zeebrugge.
"Sulit untuk menempatkan diri pada posisi layanan darurat itu, karena mereka diminta untuk membuka kontainer itu dan untuk mengungkap kejahatan mengerikan yang telah terjadi," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.