Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengakui bahwa kesenjangan militer Jerman tidak dapat sepenuhnya dijembatani pada tahun 2030.
Hal ini terkait dengan upaya Berlin dalam memodernisasi angkatan bersenjata setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang telah diabaikan selama beberapa dekade.
Bundeswehr, yang kurang mendapat investasi sejak berakhirnya Perang Dingin, kini berada dalam kondisi yang lebih buruk.
Baca Juga: Bikin Panas China, Jerman bakal Kirim Banyak Kapal Perang ke Indo-Pasifik
Sebagian besar senjata dan amunisi yang disumbangkan ke Ukraina belum diganti. Para ahli menyatakan bahwa hal ini merupakan akibat dari kurangnya investasi dalam beberapa dekade terakhir.
Pistorius menolak untuk mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina dari saham Bundeswehr yang tersedia, karena mereka memiliki inventaris terbatas.
Meskipun begitu, Pistorius menekankan bahwa peningkatan anggaran pertahanan untuk mencapai target pengeluaran NATO sebesar 2% dari output nasional, dari saat ini sekitar 1,5%, adalah prioritas utama.
Baca Juga: Kepala Pertahanan Jerman: Jangan Remehkan Kekuatan Militer Rusia
Selain itu, Jerman juga berencana untuk melakukan misi angkatan laut di kawasan Indo-Pasifik pada tahun depan dan mengintensifkan kemitraannya dengan negara-negara seperti Jepang, Australia, India, Korea Selatan, dan Singapura. Pistorius mengatakan bahwa kebebasan bergerak Eropa di laut terlalu menantang.
Pada akhirnya, Pistorius mengakui bahwa kesenjangan militer Jerman tidak dapat ditutup sepenuhnya pada tahun 2030 dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kondisi angkatan bersenjata.