Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
PARIS/LONDON. Industri semen global mulai melakukan konsolidasi. Kabar terkini, Holcim Ltd dan Lafarge SA, dua produsen semen terbesar di dunia, membahas kemungkinan merger.
Jika merger antara Lafarge yang bermarkas di Prancis dan Holcim asal Swiss terwujud, maka akan menciptakan sebuah perusahaan dengan nilai penjualan mencapai US$ 40 miliar. Kongsi dua raksasa semen ini juga bisa menyiasati kelebihan kapasitas dan tingginya biaya energi. "Perusahaan tengah menjajaki merger dengan kesetaraan untuk membangun kekuatan dan identitas," demikian pernyataan Holcim dan Lafarge.
Menurut sejumlah sumber yang mengetahui informasi tersebut, merger seluruh saham akan diumumkan pada hari ini (7/4).
Dua produsen semen ini berniat mempertahankan pencatatan saham di dua pasar, yakni Swiss dan Prancis. Keduanya juga akan tetap mempertahankan markasnya di Paris Prancis dan Jona Swiss.
Harga saham Lafarge Jumat pekan lalu menanjak 8,9% di Paris. Alhasil, nilai pasar Lafarge mencapai € 18,4 miliar atau setara US$ 25,2 miliar. Adapun saham Holcim meningkat 6,9% di Zurich, dengan valuasi CHF 26,2 miliar atau US$ 29,4 miliar. Sedang saham HeidelbergCement AG asal Jerman, produsen semen terbesar ketiga di dunia, naik 4,3% di Frankfurt.
Kesepakatan Holcim dan Lafarge akan memangkas biaya dengan menggabungkan dua operasional. Maklumlah, selama ini produsen semen keteteran dalam menjalani bisnisnya lantaran resesi global turut menekan permintaan.
Demi meningkatkan kinerja, Agustus 2013, Holcim sepakat menukar aset di Jerman dan Republik Ceko dengan Cemex SAB, produsen semen berbasis di Monterrey, Meksiko. Ini adalah produsen semen terbesar di kawasan Amerika.
"Masih ada kelebihan pasokan besar-besaran di industri ini. Kesepakatan Lafarge dan Holcim akan memangkas biaya dan bisa lebih mendominasi pasar," kata Ian Osburn, analis Cantor Fitzgerald. Transaksi ini akan mendapatkan pengawasan dari regulator di seluruh pasar dunia.
Dalam laporan tahunan 2013, Lafarge memprediksi menguasai pangsa pasar semen di Prancis 34%, Inggris 40%, serta Jerman dan Spanyol masing-masing 10%. Kemudian, Lafarge menguasai 12% pangsa pasar semen di Amerika Serikat dan 7% di Rusia.
Sedang Holcim tak mempublikasikan pangsa pasarnya. Saat ini, Holcim memiliki 71.000 karyawan di lebih dari 70 negara, termasuk di PT Holcim Indonesia Tbk. Sedang Lafarge yang juga tercatat memiliki Semen Andalas memiliki 65.000 karyawan di 64 pasar di dunia.