kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketika pemerintah semakin agresif memata-matai warga yang melontarkan kritik


Jumat, 23 Juli 2021 / 23:22 WIB
Ketika pemerintah semakin agresif memata-matai warga yang melontarkan kritik
ILUSTRASI. A man types on a computer keyboard in front of the displayed cyber code in this illustration picture taken on March 1, 2017. REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI.  Penguasa melakukan berbagai macam cara untuk memadamkan kritik. Ini sepertinya berlaku di banyak negara.  Di Indonesia misalnya para pengkritik pemerintah mengaku mendapat peretasan. Baik akun media sosial maupun pesan singkat. Pemadaman pengritik ini tetap berlangsung di tengah pandemi. 

Di India, PM Narendra Modi dituduh menggunakan spyware Pegasus buatan Israel terhadap musuh dan pengkiritik pemerintah. Di India, nomor-nomor yang masuk dalam daftar adalah milik politisi, jurnalis, aktivis, pengusaha, hakim Mahkamah Agung dan bahkan dua menteri dalam pemerintahan Narendra Modi.

Mengutip dw.com Jumat (23/7), jurnalis dan warga negara yang masuk dalam daftar target Pegasus, dikenal sebagai musuh atau pengkritik pemerintah saat ini. "Mengapa pemerintah mengintai warganya sendiri, perusahaan mengklaim spyware dijual secara eksklusif kepada pemerintah untuk memerangi terorisme dan kejahatan serius lain. Ini sangat serius," ujar anggota Kongres Shashi Tharoor.

Lebih dari 300 nomor telepon India termasuk di antara hampir 50.000 target di seluruh dunia.  Basis data yang bocor dibagikan dengan Le Monde, The Guardian, Washington Post, Die Zeit, Suddeutsche Zeitung dan 10 organisasi berita global lainnya sebagai bagian dari penyelidikan yang dikenal sebagai Proyek Pegasus.

Mayoritas nomor-nomor yang diidentifikasi dalam daftar secara geografis terkonsentrasi di 10 negara. Yakni India, Azerbaijan, Bahrain, Hungaria, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Pegasus adalah spyware yang dapat diinstal secara diam-diam pada ponsel pintar. Memungkinkan operator untuk mengekstrak pesan, foto dan email, merekam panggilan, dan secara diam-diam mengaktifkan mikrofon dan kamera.

Spyware ini mampu melakukan pengawasan pada tiga tingkatan: ekstraksi data awal, pemantauan pasif dan pengumpulan aktif.
Setelah terinstal, spyware tidak meninggalkan jejak pada perangkat, mengonsumsi baterai, memori dan konsumsi data minimal, dan dilengkapi opsi penghancuran diri yang dapat digunakan kapan saja. 

NSO Group terkenal karena telah menciptakan Pegasus, yang memungkinkan mereka untuk meretas ponsel pintar dari jarak jauh dan mendapatkan akses ke konten dan fungsinya. Pakar dunia maya mengatakan itu adalah spyware paling kuat saat ini dan hampir tidak mungkin dideteksi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×