Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif impor baru sebesar 50% terhadap produk Brasil yang diumumkan pemerintahan Presiden Donald Trump pada Rabu mulai mengguncang pasar kopi global.
Kebijakan ini berpotensi menghentikan aliran kopi Brasil ke Amerika Serikat, yang merupakan konsumen kopi terbesar di dunia dan mitra dagang utama Brasil.
Brasil Pemasok Utama Kopi, AS Pasar Terbesar
Brasil saat ini adalah penghasil dan pengekspor kopi terbesar dunia, sementara Amerika Serikat menjadi pasar ekspor terbesar bagi kopi Brasil. Pada 2024, AS mengimpor sekitar 8,14 juta kantong kopi (masing-masing 60 kg) dari Brasil — setara dengan 33% dari total konsumsi nasional AS.
Namun, tarif baru ini dinilai para pelaku industri sebagai “pukulan telak” terhadap perdagangan tersebut.
Baca Juga: Brasil Ancam Balas Tarif 50% AS, Lula: Jika Mereka Kenakan 50, Kita Juga
“Tarif sebesar ini pada dasarnya akan memutus aliran kopi dari Brasil ke AS. Eksportir Brasil tidak akan menanggungnya. Pengusaha roaster kopi AS juga tidak mampu,” ujar Michael Nugent, konsultan dan broker kopi senior di California.
Harga Kopi Global Terancam Naik Lagi
Kondisi ini semakin memperburuk situasi pasar kopi global yang sudah menghadapi lonjakan harga tajam sejak tahun lalu — dengan harga Arabica meningkat 70% akibat pasokan yang menyusut. Kenaikan tarif membuat futures kopi Arabica langsung naik 1,3% pada Kamis (11/7).
Pemasok alternatif seperti Kolombia, Honduras, Peru, dan Vietnam memang tersedia, namun dengan harga yang lebih mahal dan volume yang tidak mampu menyaingi Brasil.
“Negara-negara membeli dari Brasil karena harganya jauh lebih kompetitif dibanding asal lain,” kata seorang direktur perusahaan perdagangan di Pantai Barat AS.
“Bukan soal apakah Brasil mau menjual, tapi apakah AS mau membeli dengan tarif itu? Jawabannya, kemungkinan besar tidak,” tambahnya.
Petani Brasil Beralih ke Pasar Eropa?
Paulo Armelin, seorang produsen kopi besar di Brasil, mengaku telah mengalami kesulitan bernegosiasi dengan klien AS bahkan sebelum kebijakan tarif diumumkan.
“Jika tarif ini benar-benar diterapkan, klien kami di AS tidak akan sanggup membayar. Kami mungkin harus mencari pasar baru seperti Jerman,” ujarnya.
Baca Juga: Dampak Tarif 50% AS terhadap Ekspor Brasil: Komoditas hingga Industri Terancam
Sementara itu, Eduardo Heron, direktur asosiasi eksportir kopi Brasil Cecafe, berharap ada kelonggaran dari pemerintah AS.
“Saya harap diplomasi bisa bekerja, dan kopi dimasukkan dalam daftar pengecualian,” ujarnya. “Jika tidak, ekspor akan menjadi tidak layak.”
Potensi Dampak Lebih Luas: Jus Jeruk & Etanol
Tak hanya kopi, tarif ini juga mengancam komoditas ekspor Brasil lainnya seperti jus jeruk, gula, minyak, hingga etanol.
Lebih dari 50% pasokan jus jeruk di AS berasal dari Brasil, dan kini pasar khawatir akan terjadi kelangkaan. Harga futures jus jeruk pun melonjak 6% di bursa New York setelah pengumuman tarif, memperburuk situasi yang sudah rapuh karena menurunnya produksi jeruk domestik akibat penyakit citrus greening, badai, dan cuaca ekstrem.
Di sisi lain, Brasil merupakan produsen etanol terbesar kedua di dunia, namun ekspor ke AS hanya sekitar 300 juta liter dari total 35 miliar liter yang diproduksi pada 2024.