Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menyebut Presiden Donald Trump sebagai ancaman bagi demokrasi yang membuat Kongres tidak punya pilihan selain memakzulkannya.
Saat membuka sidang dengan agenda pemungutan suara pemakzulan Trump, Rabu (18/12), Pelosi membaca Ikrar Kesetiaan AS, lalu berkata: "Hari ini, kita di sini untuk membela demokrasi untuk rakyat," yang mendapat tepuk tangan dari sesama anggota parlemen dari Partai Demokrat.
"Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan tertinggal dalam tugas kita. Sungguh tragis bahwa tindakan nekat Presiden membuat pemakzulan diperlukan," ujar Pelosi seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Jelang voting pemakzulan, Trump: Saya tidak melakukan kesalahan
"Dia tidak memberi kita pilihan. Apa yang kita bahas hari ini adalah fakta bahwa Presiden melanggar Konstitusi. Sebenarnya, Presiden merupakan ancaman berkelanjutan bagi keamanan nasional kita dan integritas pemilu kita, dasar dari demokrasi kita," sebut Pelosi.
DPR yang dipimpin dan dikuasai Partai Demokrat mengelar sidang yang dijadwalkan berlangsung selama enam jam tentang dua pasal pemakzulan menyusul tindakan Trump terhadap Ukraina.