kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kian giat ekspansi selepas krisis ekonomi 2008 (4)


Jumat, 27 Januari 2017 / 15:59 WIB
Kian giat ekspansi selepas krisis ekonomi 2008 (4)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

David Lichtenstein berada dalam jajaran miliarder di Amerika Serikat. Kapal bisnis yang ia dirikan, Lighstone Group memiliki banyak portofolio properti yang tersebar di berbagai negara bagian. Namun, dalam perjalanan bisnisnya ia juga harus menghadapi sejumlah masalah saat Lightstone sedang gencar-gencarnya berekspansi. Pada periode 2008 badai ekonomi global menerpa berbagai sektor bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali di bisnis properti.

Krisis keuangan tahun 2008 disebut-sebut menjadi kondisi ekonomi yang terburuk sejak depresiĀ  ekonomi tahun 1930-an. Akibatnya, sejumlah lembaga keuangan besar runtuh. Pasar investasi di Amerika Serikat (AS) jatuh. Begitu juga dengan sektor properti yang sepi peminat.

Kondisi yang sama juga terjadi di sektor perhotelan. Padahal lini bisnis hotel kala itu belum lama digarap Lightsone. Jumlah tamu yang menginap di hotel merosot tajam. Sementara pembangunan hotel-hotel baru harus terhenti karena kesulitan pendanaan.

Extended Stay Hotel, tempat David Lichtenstein berinvestasi juga tak luput dari hantaman krisis. Pada pertengahan 2009 dengan kondisi keuangan yang makin mengkhawatirkan, Lichtenstein merugi sampai US$ 80 juta. Karena itu, ia mengajukan perlindungan kebangkrutan untuk Extended Stay Hotel.

Secara total, Lightstone terlilit utang sebesar US$ 7,3 miliar pada saat itu. Selain itu, secara pribadi Lichtenstein juga punya kewajiban US$ 100 juta kepada kreditur sebagai bagian dari klausul pinjaman saat akan mengakuisisi Extended Stay Hotel.

Ia pun terpaksa menjual beberapa portofolio properti milik Lightstone untuk mendapatkan dana segar. Diantaranya dengan menjual 22 outlet mal kepada Simon Propert Group seharga US$ 2,3 miliar pada tahun 2010. Jumlah ini jauh lebih tinggi ketimbang saat ia membelinya pada 2003 yang hanya sebesar US$ 638 juta.

Meski kondisi keuangan masih berantakan, Lichtenstein sadar harus tetap membuat roda bisnis Lightstone berputar. Dengan mencari sumber-sumber pendanaan yang masih bisa didapat, Lichtenstein mencoba untuk kembali bangkit dan berinvestasi di beberapa tempat yang dinilai punya potensi bagus.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×