Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Pada awal tahun 2011, Lightstone membeli Festival Bay Mall di Orlando seharga US$ 25 juta. Meski kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Lighstone tidak sendirian dalam transaksi tersebut. Lichtenstein menggandeng Paragon Outlet sebagai mitra.
Pada tahun sama, ia juga membeli Crown Plaza Boston North Shore dengan nilai transaksi cukup besar. Nilai pembelian ini dianggap tinggi pada saat pasar yang sulit.
Tidak berhenti sampai di situ. Pada bulan Mei 2011 ia berinvestasi Texas. Diikuti pembelian lahan seharga US$ 4,4 juta di barat daya Las Vegas sebulan setelahnya. Disusul pembelian sejumlah hotel dari jaringan Holiday Inn di New Jersey.
Pada Agustus 2011 Lightstone mengakuisisi lahan perumahan di Long Island City, New York senilai US$ 19,3 juta. Lahan ini untuk membangun 200 unit apartemen. Lalu pada bulan Oktober 2011, Lightstone meluncurkan Phoenix Development Partners yang menjalankan bisnis pengembangan apartemen.
Marriott Courtyard menjadi sasaran ekspansi Lighstone berikutnya. Lighstone membeli hipotek dari properti yang berada di New Jersey tersebut. Lalu dikuti pembelian pusat pembelanjaan ritel di St. Louis seharga US$ 19,8 juta.
Saat ini, Lichtenstein terus melakukan ekspansi lanjutan. Pada akhir tahun 2016, Lightstone mendapatkan pembiayaan untuk membangun hotel di kawasan Manhattan yang rencananya akan berisi 349 kamar. Untuk proyek bernama Moxy Hotel ini, rencananya, Lighstone menggandeng Marriott sebagai mitra.
Meski sempat dililit masalah keuangan, Lichtenstein berhasil menyelamatkan Lightstone dari masa sulit. Bahkan perusahaannya makin agresif berbisnis. Langkah ekspansi yang terus berlanjut, dipastikan akan membuat kekayaannya membesar dari saat ini sekitar US$ 1,45 miliar.
(Selesai)
Berita Terkait
Miliarder properti dari kota The Big Apple (1)
Memulai bisnis lewat gesekan kartu kredit (2)
