kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kian memanas, Korea Utara: Militer kami akan meluncurkan tindakan ke Korea Selatan


Senin, 15 Juni 2020 / 14:12 WIB
Kian memanas, Korea Utara: Militer kami akan meluncurkan tindakan ke Korea Selatan
ILUSTRASI. Militer Korea Utara melakukan penembakan beberapa peluncur dan senjata taktis ke Laut Timur selama latihan militer di Korea Utara, dalam foto 4 Mei 2019 ini dipasok oleh KCNA.


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

Rodong Sinmun mengecam Korea Selatan karena melakukan sedikit upaya untuk menghentikan pengiriman selebaran anti-Pyongyang oleh para aktivis, kendati ada kesepakatan untuk mencegah kegiatan semacam itu. Mereka menyalahkan Seoul karena menyebabkan ketegangan "terburuk" di Semenanjung Korea.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan puncak pada April 2018 lalu. Mereka  setuju untuk menghentikan semua jenis kegiatan bermusuhan, termasuk pengiriman selebaran propaganda melintasi perbatasan.

"Kebijakan bermusuhan terselubung dan ketidakmampuan pihak berwenang Korea Selatan telah menghasilkan penghancuran total hubungan antar-Korea dan menghasilkan ketegangan terburuk," kata Rodong Sinmun

Baca Juga: Kim Yo Jong semakin ambil peran utama, calon Pemimpin Korea Utara?

"Sangat menyedihkan, Pemerintah Korea Selatan tidak memiliki niat untuk membersihkan sampah yang hanya mengeluarkan bau menjijikkan, juga tidak memiliki kemampuan apa pun," ujar Rodong Sinmun.

Surat kabar itu menyerang Korea Selatan ketika kedua Korea menandai peringatan ke-20 Deklarasi 15 Juni yang mereka adopsi, setelah pertemuan puncak antar-Korea pertama kali antara Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il di Pyongyang pada 2000.



TERBARU

[X]
×