kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kim Beom-Su: Kakao Talk yang membuatnya kaya (1)


Selasa, 28 April 2015 / 13:36 WIB
Kim Beom-Su: Kakao Talk yang membuatnya kaya (1)
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan mengggunakan layanan transfer BI Fast di Jakarta, Selasa (4/7/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/07/2023.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi

Perkembangan masif dunia gadget terus menghasilkan orang kaya baru. Terbaru, ada Kim Beom-Su yang masuk jajaran orang kaya sejagat. Pria yang populer disebut Brian Kim ini adalah sosok di balik aplikasi layanan pesan KakaoTalk.

Harta Kim melonjak tinggi pasca-mengawinkan Kakao Corp, perusahaan di balik KakaoTalk, dengan Daum Communications. Ini merupakan perusahaan milik Kim yang bergerak di bisnis internet.

Popularitas KakaoTalk mendorong Kim mengonsolidasikan bisnisnya. Alih-alih menjadi perusahaan publik, Kakao Corp lebih memilih membeli seluruh saham Daum Communications yang sudah terdaftar di bursa saham Korea Selatan (Korsel).

Dua entitas bisnis milik Kim ini kemudian melangsungkan merger. Perusahaan hasil merger  berganti nama menjadi Daum Kakao Corp per 1 Oktober 2014 lalu. Wajah baru Daum Kakao langsung membetot perhatian investor. Popularitas KakaoTalk membuat valuasi Daum Kakao terkerek naik mencapai US$ 9,5 miliar.

Sebagai pemegang saham mayoritas Daum Kakao atau mencapai 40% saham, kekayaan Kim otomatis bertambah banyak lantaran valuasinya melonjak. Forbes memperkirakan, kekayaan Kim hanya sebesar US$ 960 juta, sebelum Kakao Corp merger dengan Daum Communications.

Saat ini, hitungan Forbes, ayah dua anak itu memiliki kekayaan mencapai US$ 2,3 miliar per April 2015. Kim masuk daftar orang kaya baru di tahun 2015. Dia langsung menduduki peringkat orang paling tajir ke-7 di negara asalnya, Korsel.  Di dunia, harta tersebut menghantarkan Kim ke posisi 628 terkaya.

Harta melimpah ini terbilang mencengangkan bagi seseorang yang tumbuh dalam kemiskinan. Tidak cuma itu, Kim dibesarkan oleh kedua orangtua yang tidak berhasil menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah dasar.

Kerja keras, keberanian dan keberuntungan yang mengantarkan Kim menjadi taipan dunia. Benar saja! Pencipta aplikasi dengan fitur layanan pesan dan telepon gratis untuk pengguna ponsel pintar tersebut berhasil menggemukkan pundi-pundinya.

Kim mulai meluncurkan KakaoTalk pada 2010 silam. Dia mendapatkan ide menciptakan layanan pesan yang lebih cemerlang dari sekadar pesan singkat/SMS, tepat satu tahun setelah ponsel pintar (smartphone) masuk ke Korsel.

Kemunculan smartphone memicu Kim terus menerus berinovasi hingga akhirnya melahirkan KakaoTalk yang menawarkan fitur utama berupa berkirim pesan dan telepon gratis. Dari sekadar layanan pesan instan mirip WeChat dan Line, KakaoTalk bertransformasi menjadi platform teknologi yang menjadi markas berbagai aplikasi lain.

Di KakaoTalk, pengguna dapat mengunduh ratusan permainan, berbelanja, mengikuti berita-berita dari selebriti, merek favorit, media, dan mengobrol dalam kelompok teman di daftar kontak Anda tanpa terbatas jumlah anggotanya.

Tidak hanya itu, pengguna KakaoTalk juga dapat berbagi informasi dengan teman-teman di daftar kontak mereka, berbagi foto, video, pesan suara, dan link. Sampai saat ini, KakaoTalk telah digunakan oleh lebih dari 158 juta pengguna yang terdaftar di seluruh dunia. Adapun pengguna game KakaoTalk mencapai 500 juta.

Daum Kakao mengklaim, sebanyak 93% pengguna ponsel pintar di Korsel menghabiskan waktu berjam-jam berselancar di KakaoTalk. Platform ini kian populer karena dapat diunduh di berbagai aplikasi, semisal Android, iOS, BlackBerry, Windows Phone dan Bada OS, serta personal computer (PC). Tahun 2014, pendapatan Daum Kakao sebesar KRW 288,08 miliar, naik 136,7% dari tahun 2013.                   

(Bersambung)          



TERBARU

[X]
×