Reporter: Christine Novita Nababan, Dessy Rosalina | Editor: Tri Adi
Kim Beom-Su menjadi bukti hidup bahwa kerja keras dan keberanian mampu mengubah nasib. Setelah sukses mempopulerkan KakaoTalk sebagai layanan pesan instan paling tersohor di Korea Selatan (Korsel), Kim terus berinovasi dan ekspansi. Kim merambah bisnis baru, semisal KakaoTaxi dan BankWalletKakao. Kim juga mendirikan K Venture Group agar terus menelurkan inovasi. Ambisi Kim, Kakao menjadi mobile platform nomor satu di dunia.
Dalam berbisnis, Kim Beom-Su selalu mengedepankan inovasi. Maklum, dunia yang serba instan memicu perubahan selera konsumen yang cepat. Khususnya selera konsumen dunia teknologi.
Berbagai inovasi itulah yang membawa KakaoTalk menggaet lebih dari 158 juta pengguna yang terdaftar di seluruh dunia. Sedangkan, pengguna gim KakaoTalk mencapai 500 juta.
Sukses mempopulerkan layanan pesan instan KakaoTalk tidak membuat Kim cepat berpuas diri. Orang terkaya ketujuh di Korea Selatan ini terus berinovasi menciptakan ide baru. Impian Kim adalah membawa perusahaanya menjadi mobile platform nomor satu di dunia sekaligus menghubungkan orang dengan masa depan. Bermodal mimpi ini, Kim getol berinovasi dan ekspansi.
Langkah awal, Kim menggabungkan kekuatan dua perusahaan miliknya yakni Kakao Corp dan Daum Communications. Secara singkat, Kakao unggul di layanan pesan instan dan telepon gratis. Sedangkan Daum sudah lama malang melintang di bisnis teknologi berbasis web.
Agar semakin kokoh dan mampu menelurkan inovasi lebih moncer, Kakao dan Daum merger. Perusahaan hasil merger ini kemudian berganti nama menjadi Daum Kakao Corp per 1 Oktober 2014.
Tanpa meninggalkan bisnis intinya sebagai penguasa aplikasi pesan instan di Korsel, Daum Kakao meluncurkan KakaoTaxi pada akhir Maret 2015. KakaoTaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi lewat smartphone yang tengah booming di seluruh dunia.
Kim yakin layanan KakaoTaxi bakal sukses. Sebab, Kim mengandalkan basis pengguna KakaoTalk yang jumlah ratusan juta. Bagi pengguna KakaoTakao, konsumen tinggal log in dan memesan. Dalam waktu lima menit, taksi dijamin bakal datang lantaran sistem Kakao telah menyimpan lokasi pengguna.
Daum Kakao juga merambah sektor keuangan. Pertengahan Desember 2014, Daum Kakao meluncurkan BankWalletKakao. Ini merupakan media sosial berbasiskan layanan dompet bergerak (mobile wallet).
Sederhananya, pengguna KakaoTalk bisa menghubungkan BankWalletKakao dengan maksimal 25 akun kartu kredit. Jika sudah terhubung, pengguna bisa leluasa melakukan berbagai transaksi keuangan.
BankWalletKakao telah mengantongi izin dari Korea Financial Telecommunications & Clearings Institute (KFTC) dan bekerjasama dengan 16 bank di Korsel. Daum Kakao juga ekspansi di bisnis konten digital lewat Daum Webtoon.
Daum Webtoon adalah layanan komik online. Ekspansi terakhir, Daum Webtoon bekerjasama dengan empat platform internet tersohor di China. Yakni, QQ.com Tencent, situs komik online U17.com, serta aplikasi komik Miram Manhua.
Upaya ini bertujuan memperluas layanan komik online secara global. "Daum Webtoon menawarkan alur cerita dan karakter yang menarik bagi seluruh penggemar komik di seluruh dunia. Peluncuran di China diharapkan menjadi batu loncatan di pasar global dan membuat Daum Webtoon tersedia di berbagai saluran," klaim Jung-Seo Park, Kepala Daum Webtoon.
Selain melebarkan sayap bisnis ke China, Daum Webtoon tengah membidik pasar Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Diperkirakan, aksi tersebut akan dilancarkan pada kuartal kedua nanti.
Agar bisa menelurkan inovasi, Kim mendirikan K Venture Group pada akhir Desember 2014. Ini adalah perusahaan investasi milik Kim yang bertugas memburu startup yang memiliki inovasi di bidang teknologi dari berbagai belahan dunia. Kim merogoh kocek KRW 100 miliar yang digunakan sebagai modal awal.
(Selesai)