Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kini mulai mendesak upaya untuk mencegah penyebaran virus corona yang dilihatnya semakin mengancam perekonomian negara.
Pada pertemuan politbiro Partai Buruh hari Kamis (2/9), Kim juga meminta para pejabatnya untuk semakin memperkuat langkah-langkah dalam menghadapi bencana alam yang telah terbukti menyengsarakan rakyat.
Dilansir Reuters dari KCNA, langkah-langkah ekonomi mendominasi agenda pertemuan tinggi partai berkuasa tersebut.
Baca Juga: Kim Jong-un beberkan program pencegahan bencana alam dan wabah Covid-19
Kim kini mengakui bahwa situasi pandemi di dunia semakin berbahaya dan di luar kendali. Maka dari itu, penting bagi Korea Utara untuk memperketat segala aturan pencegahan.
"Memperketat pencegahan epidemi adalah tugas terpenting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan sesaat dalam situasi saat ini," ungkap Kim.
Korea Utara sampai saat ini memang belum melaporkan adanya infeksi Covid-19 di wilayahya. Namun, klaim tersebut seringkali diragukan mengingat kemampuan medis negara itu yang sangat terbatas.
Korea Utara bahkan telah menolak pengiriman vaksin Covid-19 Sinovac dari China dan AstraZeneca.
Ekonomi Korea Utara terkena pukulan telak dari sanksi internasional dan penguncian perbatasan yang mereka berlakukan sendiri demi mencegah masuknya virus corona.
Baca Juga: Ini alasan Korea Utara tolak 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac
Hujam lebat dan angin topan musiman juga telah menghancurkan lahan pertanian dan perumahan warga, menyebabkan krisis pangan yang berkepanjangan.
Kim menggarisbawahi perlunya mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengatasi iklim abnormal yang bahayanya semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa pekerjaan utama yang diminta Kim kepada para pejabatnya antara lain adalah perbaikan sungai, reboisasi untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul dan proyek tanggul pasang surut.