kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa, Berpesta untuk Kenang Kematian Ayahnya


Jumat, 17 Desember 2021 / 08:29 WIB
Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa, Berpesta untuk Kenang Kematian Ayahnya
ILUSTRASI. Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa, Berpesta untuk Kenang Kematian Ayahnya


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Pyongyang. Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara mengeluarkan sejumlah larangan terbaru bagi warganya selama Desember 2021. Kim Jong Un melarang warga Korea Utara tertawa dan bersenang-senang.

Kim Jong Jun melarang warga Korea Utara untuk menunjukkan ekspresi kebahagiaan selama 11 hari. Negara yang dipimpin Kim Jong Un ini sedang mengenan 10 tahun kematian Kim Jong Il.

Negara yang kini dipimpin Kim Jong Un tersebut secara eksplisit melarang warganya tertawa dan meminum alkohol selama periode berkabung 11 hari. Tepat pada peringatan kematian Kim Jong Il pada 17 Desember, Kim Jong Un melarang warga Korea Utara berbelanja bahan makanan.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa, atau melakukan kegiatan rekreasi,” kata seorang warga Korea Utara kepada Radio Free Asia (RFA).

Dia menambahkan, bahkan jika ada anggota keluarganya yang meninggal selama masa berkabung, Kim Jong Un melarang pihak keluarga menangis dengan keras dan jenazahnya harus segera dibawa keluar.

Baca Juga: Korea Utara eksekusi 7 orang karena menonton K-Pop

Kim Jong Un juga melarang warga untuk mengadakan pesta. “Orang-orang bahkan tidak dapat merayakan ulang tahun mereka sendiri jika tanggal lahir mereka jatuh dalam masa berkabung,” sambungnya.

Kim Jong Il memerintah Korea Utara sejak 1994 hingga meninggal dalam usia 69 tahun pada 2011 akibat serangan jantung. Setelah Kim Jong Il meninggal, tampuk kekuasaan Korea Utara diteruskan oleh putranya, Kim Jong Un, hingga sekarang.

Melansir The Telegraph, pemerintahan Kim Jong Il adalah salah satu periode tergelap dalam sejarah Korea Utara. Pada pertengahan 1990-an, terjadi kelaparan hebat di Korea Utara. Diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang meninggal dalam kurun empat tahun.

Masa berkabung untuk Kim Jong Il dan ayahnya, Kim Il Sung, digelar setiap tahun. Biasanya, periode berkabung berlangsung selama sepuluh hari.

Tetapi tahun ini, masa berkabungnya ditambah sehari untuk memperingati satu dekade sejak meninggalnya Kim Jong Il. “Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung. Mereka ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi,” kata sumber tersebut.

Polisi Korea Utara juga diperintahkan untuk mencari mereka yang tidak terlihat cukup gundah selama masa berkabung, menurut RFA yang mengutip sumber kedua. “Mulai hari pertama Desember, mereka (polisi) memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung kolektif,” kata sumber kedua itu.

“Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali,” sambungnya.

Masa berkabung tahun ini akan digelar berbagai kegiatan seperti pameran seni, konser peringatan, dan pameran bunga Kimjongilia. Namun, beberapa penduduk setempat cukup berani untuk berbicara secara anonim menentang tradisi tahunan tersebut.

Mereka mengaku, masa berkabung menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari. “Saya hanya berharap masa berkabung Kim Jong Il dipersingkat menjadi satu minggu, seperti masa berkabung Kim Il-sung,” kata salah satu warga yang dikutip RFA.

“Warga mengeluh bahwa yang hidup terpaksa meratapi dua orang yang meninggal ini sampai mati,” sambungnya.

Perintah Kim Jong Un untuk warga Korea Utara memang terkadang aneh-aneh. Kim Jong Un pernah melarang warganya mengenakan celana jeans karena dianggap merusak idelogi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenang Kematian Kim Jong Il, Rakyat Korea Utara Dilarang Tertawa 11 Hari",


Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×