kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un mengadakan pertemuan tinggi untuk membahas nasib ekonomi Korea Utara


Selasa, 08 Juni 2021 / 11:14 WIB
Kim Jong Un mengadakan pertemuan tinggi untuk membahas nasib ekonomi Korea Utara
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara selama Pertemuan Pertama Komisi Militer Pusat ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (24/2/2021).


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Senin (7/6) mengadakan pertemuan konsultatif dengan pejabat tinggi negara untuk membahas nasib ekonomi negaranya di paruh kedua tahun ini.

Dilansir Yonhap, Kim mendesak para pejabatnya untuk lebih bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan ekonomi negara yang tengah terpuruk akibat pandemi dan bencana alam tahun lalu.

Menurut kantor berita KCNA, pejabat yang hadir kali ini terutama berasal dari Komite Sentral dan Komite Provinsi Partai Buruh. Dengan ini diharapkan kebijakan bisa lebih mudah disampaikan ke daerah secara luas.

Para pejabat tinggi menghadiri pertemuan tersebut, termasuk Perdana Menteri Kim Tok-hun dan Jo Yong-won, sekretaris Urusan Organisasi Komite Sentral partai.

Baca Juga: Pengawas nuklir PBB: Ada indikasi pekerjaan plutonium di Korea Utara

KCNA melaporkan bahwa pertemuan konsultatif kali ini memeriksa secara intensif situasi rinci setiap bidang, dan menyesuaikannya dengan implementasi kebijakan utama untuk paruh kedua tahun ini.

"Kim juga menyusun rencana untuk membawa perubahan nyata dalam menstabilkan pekerjaan ekonomi negara dan kehidupan rakyat," tulis KCNA.

Pertemuan kali ini juga diadakan untuk meninjau urusan negara secara keseluruhan selama paruh pertama tahun ini. Secara khusus, langkah-langkah untuk memecahkan masalah ekonomi menjadi agenda utama.

Korea Utara sedang berupaya mengangkat kembali ekonominya yang terpukul oleh sanksi internasional yang bertujuan menghentikan program nuklirnya, serta penutupan perbatasan yang ketat untuk menangkal virus corona.

Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi kasus Covid-19, namun klaim tersebut diragukan banyak pihak karena Korea Utara melakukan perdagangan dengan China sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.

Selanjutnya: Kim Jong Un nyatakan perang melawan bahasa slang, jins, dan film asing




TERBARU

[X]
×