Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SENJATA DRONE KOREA UTARA - Korea Utara menjadi tuan rumah pejabat Rusia dan China pada minggu ini untuk memperingati 70 tahun gencatan senjata dengan tetangganya yang menyebabkan penghentian permusuhan Perang Korea.
Dan bagian dari agenda kunjungan kenegaraan yang padat termasuk Kim Jong Un yang memamerkan persenjataan rudalnya yang mampu membawa hulu ledak nuklir, termasuk pencapaian rudal balistik terbarunya.
Mengutip Business Insider, pada hari Kamis (27/7/2023), Kim bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk membahas masalah militer dan keamanan.
Pertemuan itu melibatkan tur pameran pertahanan Korea Utara yang menampilkan persenjataan baru, termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-18 baru negara itu, rudal berkemampuan nuklir yang dikembangkan dan diuji oleh Korea Utara bertentangan dengan upaya internasional — seperti yang dilakukan oleh PBB — untuk mengatur program senjatanya dan mengekang ambisi nuklirnya.
Upaya ini sering dihalangi oleh Rusia dan China.
Baca Juga: Korea Utara Sambut Utusan Rusia & China untuk Peringatan 70 Tahun Perang Korea
ICBM Hwasong-18 adalah lompatan teknologi untuk program senjata Korea Utara dan merupakan peningkatan dari sistem berbahan bakar cair yang mendahuluinya, seperti Hwasong-17 yang diuji tahun lalu dan Hwasong-14 dan Hwasong-15 sebelumnya yang diuji. beberapa tahun sebelumnya.
Hwasong-18, seperti Topol-M ICBM Rusia, adalah rudal tiga tahap berbahan bakar padat. Secara teoritis dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke target yang jauh pada jangkauan antarbenua, meskipun pertanyaan tentang bertahan hidup, terutama selama masuk kembali ke atmosfer tetap ada.
Korea Utara belum melakukan uji coba nuklir sejak 2017, jadi tidak jelas apa prioritas dan jadwal program mereka.'
Baca Juga: Biden Rencanakan KTT AS-Jepang-Korsel, Ancaman Militer Korut Jadi Agenda Utama