Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meminta militernya untuk segera menyiapkan kemampuan serangan nuklir agar bisa segera diaktifkan untuk mencegah perang.
Kim belakangan ini semakin terganggu dengan aktivitas militer AS dan Korea Selatan, terutama setelah dua rivalnya itu melibatkan aset nuklir mereka dalam latihan militer terbaru.
Kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, pada hari Senin (20/3) melaporkan bahwa Korea Utara melakukan latihan militer yang bertujuan untuk memperkuat pencegahan perang dan kemampuan serangan balik nuklir pada akhir pekan lalu.
Dalam latihan itu, Korea Utara melibatkan sebuah rudal balistik yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir tiruan. Rudal tersebut sanggup terbang sejauh 800 km sebelum mengenai target di ketinggian 800 m.
Baca Juga: Korut Sambut Latihan Militer AS-Korsel dengan Peluncuran Rudal dari Kapal Selam
Seperti biasa, kali ini Kim juga memantau latihan militer tersebut secara langsung. Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan Kim hadir dengan putrinya.
"Latihan tersebut meningkatkan kemampuan perang militer yang sebenarnya dan menyoroti kebutuhan untuk memastikan kesiapan dalam melakukan serangan balik nuklir segera dan luar biasa," kata Kim, seperti dikutip Reuters dari KCNA.
Pada kesempatan yang sama, Kim kembali menyampaikan keyakinannya bahwa saat ini AS dan Korea Selatan, yang disebutnya sebagai musuh, semakin gencar bergerak untuk melakukan agresi terhadap Korea Utara.
Atas dasar itu, Kim meminta militernya untuk memperkuat kemampuan pencegahan perang nuklirnya.
Baca Juga: Ingatkan Ancaman Perang, Kim Jong Un Minta Militernya Lebih Intensif Berlatih
"Kekuatan nuklir Korea Utara akan dengan kuat menghalangi, mengontrol, dan mengelola gerakan dan provokasi musuh dengan kesiapan perangnya yang tinggi. Ini juga mampu menjalankan misi pentingnya tanpa ragu-ragu jika terjadi situasi yang tidak diinginkan," lanjut Kim.
Angkatan laut dan korps marinir AS dan Korea Selatan akan memulai latihan pendaratan amfibi Ssangyong skala besar pertama mereka dalam lima tahun pada hari Senin untuk jangka waktu dua minggu hingga 3 April.
Aliansi tersebut telah melakukan banyak latihan tahunan mereka sejak awal bulan ini, termasuk latihan udara dan laut pada hari Minggu (19/3) yang melibatkan pembom strategis B-1B milik AS.