kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un: Pejabat seharusnya tidak menginginkan perlakuan istimewa


Senin, 11 Oktober 2021 / 13:48 WIB
Kim Jong Un: Pejabat seharusnya tidak menginginkan perlakuan istimewa
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin lokakarya pertama para komandan dan pejabat politik Tentara Rakyat Korea (KPA) di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang disediakan oleh KCNA pada 30 Juli 2021. KCNA via REUTERS.


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak para pejabat untuk fokus pada peningkatan kehidupan penduduk di tengah situasi ekonomi yang "suram".

Kim menyampaikan pernyataan itu saat pidato peringatan 76 tahun berdirinya Partai Buruh Korea yang berkuasa pada Minggu (10/10), kantor berita KCNA melaporkan, seperti dikutip Al Jazeera.

Kim menyebutkan “kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang Korea Utara hadapi, dan menyerukan persatuan dalam mengembangkan ekonomi negara dalam menghadapi “situasi suram”. 

Korea Utara menandai peringatan itu dengan pertunjukan seni, gala, dan pertunjukan kembang api di Pyongyang, tetapi tidak ada tanda-tanda parade militer besar, yang terkadang digelar pada acara-acara seperti itu.

Baca Juga: Peringatan 76 tahun berdirinya Partai Buruh di Korea Utara berlangsung sepi

Analis mengatakan, Kim mungkin menghadapi momen terberat dalam hampir 10 tahun kekuasaannya. Dia gagal mendapatkan keringanan sanksi yang sangat Korea Utara butuhkan dalam pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump pada 2018 dan 2019.

Kemudian, Kim menutup perbatasan Korea Utara di tengah pandemi virus corona yang melepaskan kejutan ekonomi lebih lanjut, setelah beberapa dekade salah urus dan sanksi atas program nuklir dan senjata terlarangnya.

Hujan lebat dan banjir juga melanda Korea Utara dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu bahwa yang paling rentan adalah risiko kelaparan.

Pejabat seharusnya tidak menginginkan hak istimewa dan perlakuan istimewa, dan “harus selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan mereka melanggar kepentingan rakyat atau menyebabkan masalah bagi rakyat,” tegas Kim.

Kim sejauh ini menolak tawaran pemerintah AS untuk memulai kembali dialog tanpa prasyarat, dengan mengatakan bahwa Washington harus terlebih dahulu meninggalkan “kebijakan bermusuhan”.

Selanjutnya: Kali ini rudal anti-pesawat, Korea Utara kembali uji coba peluncuran misil




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×