kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   -8.000   -0,53%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Kim Jong Un : Rusia Berhak Membela Diri Terhadap Ukraina


Sabtu, 30 November 2024 / 13:07 WIB
Kim Jong Un : Rusia Berhak Membela Diri Terhadap Ukraina
ILUSTRASI. North Korean leader Kim Jong Un visits the National Defense University in Pyongyang, North Korea, October 7, 2024, in this photo released by North Korea's official Korean Central News Agency. KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - SEOUL, 30 Nov (Reuters) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memberi tahu menteri pertahanan Rusia bahwa penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina merupakan hasil intervensi militer langsung oleh Amerika Serikat. 

Karena itulah media pemerintah KCNA pada hari Sabtu (30/11) menyebutkan, Kim berpendapat Moskow berhak berperang untuk membela diri.

Baca Juga: Vladimir Putin Hadiahi Kim Jong Un Limusin Mewah Buatan Rusia

Kim bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov pada hari Jumat dan mengatakan "AS dan Barat membuat otoritas Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan senjata serang jarak jauh mereka sendiri" dan Rusia harus mengambil tindakan untuk membuat "pasukan musuh membayar harganya," kata kantor berita KCNA.

"Pemerintah, tentara, dan rakyat DPRK akan selalu mendukung kebijakan Federasi Rusia untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya dari gerakan hegemoni kaum imperialis," KCNA mengutip pernyataan Kim.

DPRK adalah kependekan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Baca Juga: Kim Jong Un dan Putin Janji Pererat Hubungan Korea Utara dan Rusia

Kim berjanji untuk memperluas hubungan dengan Rusia di semua bidang termasuk urusan militer di bawah kemitraan strategis komprehensif yang ditandatanganinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni, yang mencakup perjanjian pertahanan bersama, kata KCNA.

Moskow dan Pyongyang telah meningkatkan hubungan secara dramatis sejak para pemimpin mereka mengadakan pertemuan puncak pada bulan September tahun lalu di Rusia, dan Korea Utara sejak itu telah mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer amunisi, serta howitzer gerak sendiri dan peluncur roket ganda, menurut badan mata-mata Korea Selatan.

Tonton: Trump Ingin Bertemu Kim, Kim Bilang Hal Itu Tidak akan Terjadi

KCNA tidak menyebutkan apakah Kim dan Belousov membahas pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia.

Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentara ke Rusia dan mereka telah dipindahkan ke garis depan, termasuk wilayah Kursk tempat pasukan Rusia mencoba mengusir pasukan Ukraina.

Ukraina telah menembakkan rudal ATACMS AS untuk menyerang wilayah Rusia setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan izin untuk menggunakannya untuk serangan semacam itu bulan ini.

Rusia pada gilirannya melancarkan serangan terhadap infrastruktur militer dan energi Ukraina, dengan mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap penggunaan rudal jarak menengah AS.

Belousov secara terpisah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Korea Utara No Kwang Chol dan mengatakan pakta kemitraan yang ditandatangani oleh Kim dan Putin akan berkontribusi untuk menjaga keseimbangan kekuatan di Asia Timur Laut.

Kim secara pribadi menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh kementerian pertahanan untuk delegasi Belousov, kata KCNA.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×