Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Adobe Inc. melihat kinerja bisnisnya di kuartal yang saat ini sedang berlangsung bakal sedikit mengecewakan. Adapun, peningkatan persaingan yang terjadi saat ini memberi tekanan pada perangkat lunak desain terkemuka ini.
Mengutip Bloomberg (23/3), perusahaan memproyeksikan pendapatan akan menjadi sekitar US$ 4,34 miliar pada kuartal ini. Padahal, rata-rata, analis memproyeksikan pendapatan bisa mencapai US$ 4,4 miliar.
Tak hanya itu, Adobe mengatakan keuntungan, tidak termasuk beberapa item, akan menjadi sekitar US$ 3,30 per saham. Sementara, rata-rata analis mengharapkan laba sekitar US$ 3,35 per saham.
Sebelumnya, perusahaan mengatakan pihaknya memperkirakan perang di Ukraina akan mengurangi pendapatan sebesar US$ 75 juta pada tahun fiskal, yang mencakup penghentian semua penjualan produk baru di Rusia dan Belarusia.
Baca Juga: Satu Bulan Invasi, Kekuatan Tempur Rusia di Ukraina Disebut Mulai Menurun
Saat ini, perusahaan telah menghadapi skeptisisme investor yang langka atas kekhawatiran bahwa bisnis mengurangi pengeluaran mereka untuk alat tersebut dan saingan seperti Canva Inc. dan Lightricks Ltd. membuat sulit menarik pelanggan baru.
Adapun, Adobe sedang merevisi harga untuk rangkaian kreatif khasnya yang merupakan perombakan besar pertama sejak 2017. Dampaknya pun akan terlihat pada pendapatan pada semester kedua tahun fiskal, kata mereka.
“Sudah waktunya untuk melihat secara komprehensif. Kami ingin terus menarik ratusan juta orang ke platform, tetapi kami juga ingin mendapatkan nilai dari inovasi luar biasa yang kami berikan,” kata Chief Executive Officer Adobe Shantanu Narayen
Sebagai informasi, pada kuartal pertama yang berakhir Februari lalu, pendapatan Adobe tumbuh 9,1% menjadi US$ 4,26 miliar. Pendapatan di media digital, divisi yang mencakup Photoshop, meningkat 9% menjadi US$ 3,11 miliar. Sementara itu, pendapatan dari perangkat lunak analitik dan pemasarannya naik 13% menjadi US$ 1,06 miliar.