kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Kinerja Penjualan SUV Jeblok, GAC Mitsubishi Motors China akan Pangkas Biaya Karyawan


Jumat, 14 Juli 2023 / 11:24 WIB
Kinerja Penjualan SUV Jeblok, GAC Mitsubishi Motors China akan Pangkas Biaya Karyawan
ILUSTRASI. GAC Group


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan gabungan Mitsubishi Motors dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) China (601238.SS) pada Kamis (14/7), menyatakan akan memangkas biaya-biaya yang berkaitan dengan karyawan.

Perusahaan tengah berjuang untuk menghidupkan kembali peruntungannya setelah penurunan tajam penjualan kendaraan sport utility vehicle (SUV), seperti Outlander.

GAC menyatakan bahwa perusahaan akan berusaha untuk mengoptimalkan biaya karyawan sebagai bagian dari upaya untuk menyelamatkan dan mentransformasi perusahaan.

GAC tidak mengatakan berapa banyak karyawan yang akan terkena dampaknya. Mereka mengatakan hanya akan merestrukturisasi sesuai dengan hukum dan peraturan di China.

Baca Juga: Produsen Mobil Listrik China Ramai-ramai Investasi Bangun Pabrik di Thailand

Mitsubishi mengatakan bahwa para pemangku kepentingan dalam perusahaan gabungan tersebut sedang mempertimbangkan untuk meninjau aspek-aspek bisnis agar dapat direvitalisasi. Mereka menambahkan tengah menghadapi kondisi yang sulit.

Perusahaan gabungan yang dikenal dengan nama GAC Mitsubishi Motors, diluncurkan oleh GAC, Mitsubishi Motors, dan perusahaan perdagangan Mitsubishi Corp pada 2012. Adapun mereka berfokus pada penjualan SUV di China.

Mitsubishi mengatakan pada April 2023 bahwa mereka akan menanggung biaya sebesar US$ 78 juta karena melambatnya penjualan di perusahaan gabungan tersebut. Mitsubishi juga tidak mengatakan kapan perusahaan berencana untuk melanjutkan produksi di China.

Adapun SUV mewakili pangsa terbesar dari pasar kendaraan listrik (EV) yang sedang berkembang di China. Produsen mobil yang sudah mapan berada di bawah tekanan di China seiring dengan bergesernya minat masyarakat ke EV buatan lokal yang lebih baru.

AlixPartners memperkirakan bahwa merek-merek China akan menguasai lebih dari 50% pasar mobil terbesar di dunia untuk pertama kalinya pada tahun ini.

Sebagai informasi, penjualan Mitsubishi di China mencapai puncaknya pada 2018, ketika mencatat penjualan lebih dari 141.000 kendaraan, menurut data industri. Pada 2022, penjualan turun di bawah 33.000 kendaraan.

Baca Juga: Produsen Mobil Jepang Mengalami Krisis Penjualan di China, Ini Pemicunya

Produsen mobil asing lainnya juga berada di bawah tekanan untuk merestrukturisasi dan memangkas biaya, termasuk membatasi eksposur mereka ke China atau meluncurkan model-model baru yang dapat bersaing dalam hal fitur dan harga dengan merek-merek mobil listrik China.

Hyundai Motor menyebut pada bulan lalu bahwa mereka akan menutup salah satu pabriknya di China tahun ini dan memfokuskan upayanya di China untuk model-model kendaraan kelas atas, termasuk SUV. 



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×