Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
NEW YORK. Setelah terpuruk selama empat hari berturut-turut, semalam (3/9), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kembali bangkit.
Indeks yang mewakili 30 emiten besar di Amerika Serikat (AS) itu menguat 0,69% menjadi 9.344,61. Sementara, indeks S&P 500 melesat 0,85% dan kembali bertengger di 1.003,24.
Menguatnya bursa saham China dan membaiknya kinerja perusahaan ritel, Costco Wholesale Corp. dan Gap Inc. menjadi penyebab kenaikan bursa saham AS kali ini. “Kinerja para emiten telah memberikan kejutan bagi investor,” kata Hank Smith, Chief Investment Officer Haverford Trust Co.
Data ritel memang menjadi patokan krusial bagi perekonomian AS. Pasalnya, sebelum krisis subprime terjadi, sekitar 70% aktivitas perekonomian AS disumbang oleh sektor konsumsi.
Yang jelas, penguatan bursa saham ini diiringi oleh melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia. Ujungnya, sejumlah harga barang komoditas berbasis duit hijau itu pun melesat. Salah satunya adalah harga emas yang sempat bertengger di US$ 997,90 per troy ounce.