Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Indonesia disebut-sebut menunggak ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) atas kewajiban iuran proyek jet tempur siluman dengan Korea Selatan.
Mengutip kantor berita Yonhap, Minggu (6/8), Indonesia setuju untuk menanggung 20% dari biaya pengembangan proyek jet tempur mencapai 8,8 triliun won atawa sekitar Rp 108 triliun.
Dengan menanggung 20% dari nilai proyek jet tempur siluman itu, berarti Indonesia harus membayar sekitar 1,7 triliun won atau berkisar Rp 21 triliun.
Kesepakatan ini Indonesia teken pada 2011 lalu. Secara bertahap, negara kita harus menyetorkan pembiayaan proyek tersebut setiap tahun hingga 2026.
Baca Juga: Korea Selatan sebut Indonesia menunggak Rp 6,2 triliun dalam proyek jet tempur
Namun, Indonesia gagal membayar sekitar 500 miliar won atau Rp 6,2 triliun yang seharusnya disetorkan pada akhir Agustus lalu.
Meski begitu, pejabat Pemerintah Korea Selatan yang mengetahui masalah ini kepada Yonhap mengatakan, dalam proyek itu, Indonesia sudah membayar 227,2 miliar won atau Rp 2,8 triliun.
Korea Selatan pada Kamis (3/9) pekan lalu mulai merakit prototipe yang akan menjadi jet tempur di bawah Proyek KF-X. Negeri ginseng telah bekerja sejak akhir 2015 untuk mengembangkan pesawat tempur mutakhir itu.
Mirip siluman F-35A generasi kelima
Menyusul konfirmasi desain tahun lalu, Korea Aerospace Industries Co. (KAI) memulai perakitan prototipe jet tempur di fasilitas mereka di Sacheon, 440 kilometer Selatan Seoul, menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA).
Baca Juga: Soal gagal bayar proyek jet tempur Korsel, ini penjelasan Kemenhan