kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kolektor benda seni antik terpandang di dunia (3)


Minggu, 06 Januari 2019 / 09:30 WIB
Kolektor benda seni antik terpandang di dunia (3)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Selain sebagai pucuk pimpinan Yageo Corporation, pemasok komponen elektronik Taiwan, Perry Chen terkenal sebagai salah satu kolektor benda seni antik. Mengutip Sotheby's, kegemaran Chen sebagai kolektor benda seni ini dimulai pada tahun 1976 atau sebelum dirinya menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Yageo. Salah satu koleksi lukisannya yang cukup terkenal adalah Tamsui yang merupakan lukisan cat minyak pelukis Taiwan, yaitu Tan Ting Pho.

Mengutip Taipeitimes, pembelian lukisan Tan Ting Pho pada tahun 2006 tersebut menjadi buah bibir karena menembus rekor dunia, yaitu sebesar NT $144 juta atau sekitar US$ 4,5 juta. Sebelum pembelian ini, pada awal Chen memulai hobi sebagai kolektor, dirinya tercatat membeli lukisan dari pelukis Hong Kong yaitu Cheung Yee dengan harga sekitar NT $ 25.000.

Kegemaran Chen mengoleksi benda antik ini sebenarnya dimulai ketika dirinya masih sekolah. Pada saat itu, Chen mengumpulkan uang dari pekerjaan membuat kode perangkat lunak. Ketika Chen membeli sebuah karya seni, ia biasanya menyimpan dalam periode tertentu kemudian ketika menurutnya datang momentum yang pas, Chen akan melepas ke tempat pelelangan terkemuka seperti Sotheby's.

Mengutip New York Times, kegemaran Chen ini bisa dibilang tidak hanya sekadar memenuhi hobi. Sebagai pebisnis, dirinya tahu betul, harga sebuah koleksi lukisan atau patung yang bernilai sejarah tinggi akan banyak dicari oleh banyak kolektor.

Oleh karena itu, Chen rela bolak balik ke pusat lelang dunia, yaitu Sotheby's untuk mengecek daftar koleksi terbaru yang mempunyai potensi hasil investasi yang tinggi. Chen bahkan berani memastikan bahwa dengan pengalamannya sebagai salah seorang kolektor barang seni sejak tahun 1970-an, nilai barang seni yang diambilnya mempunyai nilai jual lebih tinggi ketika dilepas ke pasar dalam beberapa waktu ke depan.

Menurut The Economist, koleksi lukisan Chen tercatat dikelola oleh Yageo Foundation. Chen tercatat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Yageo Foundation sejak sekitar 28 tahun lalu. Lembaga tersebut saat ini tercatat sebagai salah satu pengelola koleksi barang seni pribadi yang cukup disegani di seluruh dunia.

Ada sebanyak 70 lukisan dari beberapa pelukis terkenal dunia yang dikelola Chen. Di antaranya adalah Francis Bacon, Zao Wou-Ki, Andy Warhol, Gerhard Richter, Sugimoto Hiroshi, Cai Guo-Qiang, Ron Mueck, Peter Doig dan Marc Quinn.

Meskipun dikelola oleh sebuah lembaga terpisah, beberapa koleksi Chen juga dipajang di rumah pribadinya. Cara ini sesuai tujuan Chen mengoleksi barang seni, yaitu untuk merefleksikan filosofi seni dalam dirinya yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain lukisan, patung juga merupakan salah satu target Chen dalam mengoleksi benda seni. Selain lukisan karya pelukis Asia, lukisan pelukis barat juga membuat dirinya kepincut. Sebab, berbeda dengan karya lukisan China, karya seni barat menurut Chen lebih emosional dan membuat dirinya merasa lebih tenang.

Chen menjelaskan alasan dirinya gemar mengoleksi benda seni terutama lukisan. Pria asli Taiwan ini mengaku merasa nyaman ketika bersentuhan dan melihat beberapa benda seni yang menurutnya cukup bagus.

Selain itu, kegemaran Chen mengoleksi benda seni juga disebabkan karena dirinya memerlukan sesuatu hal yang bisa meningkatkan keseimbangan jiwa yang setiap hari disibukkan dengan operasional bisnis. Dari beberapa koleksi, Chen mengatakan ada dua karya yang bisa dibilang menjadi kesayangannya.

Pertama, adalah lukisan Cy Twomblys Untitled (Roma) yang dibuat pada tahun 1971. Sedangkan lukisan kedua adalah Francis Bacons Three Studies for a Portrait of Lucian Freud yang dibuat pada tahun 1965.

Selain mengoleksi lukisan dan barang seni, ada beberapa hobi Chen yang jarang diketahui oleh publik. Masih mengutip Artnews, beberapa hobi Chen yang lain adalah permainan bola, menunggang kuda, ski, dan golf.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×