Reporter: Issa Almawadi, Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lesunya ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir ini seakan tak mengganggu kaum tajir untuk menumpuk harta kekayaannya. Lihat saja, berdasarkan riset Wealth-X bekerjasama dengan UBS, umlah orang kaya dengan harta minimal US$ 1 miliar meningkat 7% dalam kurun setahun terakhir hingga Juni 2014 menjadi 2.325 orang.
Sementara itu, dari sisi total nilai kekayaan para miliarder, mencatatkan kenaikan12% menjadi US$ 7,3 triliun. Dalam laporannya bertajuk "Wealth-X dan UBS Billionaire Cencus 2014", CEO Wealth-X Mykael D. Rambus memperkirakan, jumlah kelompok orang kaya itu akan bertambah menjadi 3.800 orang pada tahun 2020 nanti.
Proyeksi tersebut mencerminkan penyebaran kekayaan dalam populasi Ultra High Net Worth (UHNW). Ini seiring dengan pertumbuhan sejumlah sektor bisnis, salah satunya sektor teknologi yang sedang booming.
Yang menarik, meski harta dan jumlah orang kaya terus bertambah secara global, hal sebaliknya terjadi di Indonesia. Jumlah orang kaya di Tanah Air berkurang dari 23 orang menjadi 19 orang. Total harta kekayaan yang dihimpunnya pun menyusut menjadi US$ 45 miliar, dari sebelumnya US$ 47 miliar.
Alhasil, total harta orang kaya Indonesia beraset minimal US$ 1 miliar menempati posisi ke-28 di dunia dan peringkat 8 di Asia. "Pertumbuhan miliarder di wilayah Asia Pasifik cenderung stagnan dan melambat karena penurunanharga komoditas," kata Rambus Pendorong laju kekayaan para miliarder tersebut saat ini lebih didominasi sektor perbankan, keuangan dan investasi.
Sekadar mengingatkan, berdasarkan data Forbes, gelar orang terkaya di Indonesia masih disandang Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum dan Bank Central Asia. Total kekayaan kakak beradik ini mencapai US$ 15 miliar.
Di posisi kedua dan ketiga masing-masing diduduki Eka Tjipta Widjaja (US$ 7 miliar) dan Anthoni Salim (US$ 6,3 miliar). Menyusul Susilo Wonowidjojo dari grup usaha Gudang Garam dengan kekayaan US$ 5,3 miliar. Bos CT Corp, Chairul Tanjung berada di urutan kelima dengan harta US$ 4 miliar.
Adapun bos Grup Bakrie, Aburizal Bakrie, sudah sejak akhir tahun 2012 terlempar dari jajaran miliarder Indonesia versi Forbes.