Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Harga jagung merosot di hari kedua, sementara itu kedelai juga ikut meluruh di tengah spekulasi menguatnya dolar AS justru akan mengurangi permintaan para importir. Harga gandum ikut anjlok untuk yang pertama kalinya dalam lima hari ini.
Dolar AS menguat 2,7% kemarin ke level yang cukup tinggi dalam tiga minggu ini terhadap dolar AS. Selain itu, si hijau juga dipengaruhi spekulasi presiden terpilih Barack Obama yang berniat untuk memotong pajak untuk membantu AS beranjak dari resesi.
Tahun lalu, harga jagung terjungkal 10,7% dan kedelai juga amblas 19%. Sementara itu dolar AS menguat sebesar 4,2%.
"Kuatnya dolar AS telah menggiring biji-bijian dan komoditi lainnya menyusut," kata Takaki Shigemoto, analis komoditi Okachi & Co.
Harga jagung untuk pengiriman Maret terjungkal sebesar 1% menjadi US$ 4,0725 per bushel dan diperdagangkan US$ 4,085 di Chicago pada pukul 10:45 waktu Tokyo. Harga jagung ini, yang telah menyentuh rekor tertingginya US$ 7,9925 pada 27 Juni 2008 lalu, telah tergerus menjadi US$ 3,055 pada 5 Desember 2008 lalu. Level ini terbilang paling rendah dalam dua tahun belakangan.
Harga kedelai untuk pengiriman Maret juga harus terpangkas 1% menjadi US$ 9,7675 per bushel dan terakhir diperdagangkan US$ 9,8275. Harga kedelai menyentuh level tertingginya US$ 16,3675 pada bulan Juli 2008, dan terbanting ke level terendah sepanjang 18 bulan ini menjadi US$ 7,7625 pada 5 Desember 2008.
Harga gandum untuk pengiriman Maret juga menyusut 0,4% menjadi US$ 6,145 per bushel. padi-padian, yang telah menyentuh pucuk tertingginya US$ 13,495 pada 27 Februari 2008, telah terbabat 31% tahun lalu. Ini merupakan penurunan pertama dalam empat tahun.